Nasional

Kata Pakar Desain soal Logo IKN Nusantara

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:00 WIB

Kata Pakar Desain soal Logo IKN Nusantara

Logo IKN Nusantara. (Foto: insatgram @jokowi)

Jakarta, NU Online

Presiden Joko Widodo baru-baru ini telah meresmikan logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berjudul 'Pohon Hayat' karya Aulia Akbar, alumnus Institut Teknologi Nasional (Itenas) dan Co-Founder POT Bandung House. 


Aulia Akbar berhasil memenangkan sayembara logo IKN Nusantara dan mengalahkan 508 desainer yang berpartisipasi dalam ajang yang berlangsung sejak September 2022 itu. 


Pakar Desain Zamzami Almakki mengapresiasi sayembara logo IKN Nusantara ini yang digelar secara terbuka dan tidak menimbulkan polemik. Ia mengamati seluruh proses sayembara ini sedari awal. 


Zamzami mengamati setiap proses sayembara tersebut karena dirinya memang berada di dalam lingkaran para desainer yang tergabung dalam Asosiasi Desainer Grafis Indonesia atau ADGI. Ia bahkan sangat mengikuti proses kurasi logo hingga 10 dan kemudian mengerucut menjadi 5.  


Kepada para pengurus ADGI, Pengajar Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Multimedia Nusantara ini sempat menanyakan soal keterlibatan Presiden Joko Widodo. Sebab ia mengagumi selera Presiden Jokowi yang sangat segar sebagai pemimpin. 


"Saya nanya, bagaimana sih sebenarnya Presiden Jokowi di proses ini? Terlibat atau enggak? (Dijawab) terlibat mas, benar-benar terlibat," ucap Zamzami kepada NU Online, Kamis (1/6/2023) malam.


Keterlibatan Jokowi, kata dia, dalam setiap sayembara logo di negeri ini adalah untuk memberikan gambaran ide atau gagasan yang akan dibuat menjadi logo.


"Di era Jokowi itu, ide atau gagasan-gagasan itu sangat dimuliakan. Jadi, desainer bukan hanya dikasih brief, lalu dia mengerjakan, terus selera penguasa jadi dominan. Menurut saya, proses logo IKN ini sangat serius," jelas Zamzami.


Ia mengatakan bahwa saat sudah proses kurasi menjadi 5 desainer, seluruh logo yang dibuat sangat memiliki kualitas di atas rata. Bahkan, Zamzami memastikan kalau dalam proses sayembara ini tidak ada titipan penguasa.


"Jadi, siapa pun yang terpilih, dari yang 5, saya memang sudah yakin bahwa ini tuh nggak kaleng-kaleng, bukan yang ada titipan. Jadi, otoritas asosiasi desain grafis (ADGI) itu benar-benar dikasih peran," katanya.


Zamzami menjelaskan, proses awal sayembara logo IKN Nusantara ini memang penguasa mengeluarkan pedoman-pedoman untuk dipelajari sebagai panduan bagi para kontestan. Namun hal tersebut wajar-wajar saja. 


"Kemudian pedoman-pedoman itu diterjemahkan oleh desainer melalui ADGI, artinya area bermainnya diberi keleluasaan. Di proses pemilihan, itu memang open (terbuka), orang bisa memilih, bisa dapat insight dari orang. Bukan yang akhirnya tiba-tiba dipilih dan akhirnya jadi polemik, ramai. Jadi prosesnya terbuka dan profesional," ucap Zamzami.


Sayembara logo IKN Nusantara ini berbeda dengan ajang sayembara pada umumnya yang non-desainer bisa mengirim karya. Tetapi pada konteks sayembara logo IKN Nusantara, telah dikotakkan sendiri ke dalam ADGI sehingga para pengirim karya itu sudah dipastikan adalah desainer profesional.


"Kan lain halnya yang terbuka banget, harus ngecekin bener nggak nih buatan dia? Mirip nggak sama yang lain? Kalau ini memang dari open submission, terus diseleksi, 20 jadi 10 terus jadi 5. Itu makan waktu. Saya salutnya karena asosiasi profesional ya, artinya itu nggak tiba-tiba," terang Zamzami.


Proses Sayembara Logo IKN Nusantara

Sayembara logo IKN Nusantara dimulai sejak September 2022 dengan melibatkan 509 desainer yang berpartisipasi dalam ajang ini. Proses pemilihannya pun sangat terbuka, dilakukan melalui situs resmi IKN Nusantara atau www.ikn.go.id


Selama rentang waktu 4 April hingga 20 Mei 2023 total suara mencapai 500.260. Masyarakat dipersilakan memilih logo terbaik dari 5 desain yang lolos kurasi untuk dipertandingkan.


Masing-masing desainer yang desain logonya berhasil masuk kurasi itu, secara terbuka mempresentasikan gagasan atau idenya melalui akun Youtube ADGI Pusat.


Kemudian, Aulia Akbar berhasil memenangkan sayembara dengan judul logo desain Pohon Hayat. Ia memperoleh 133 ribu suara atau 26,6 persen dari total jumlah suara sebanyak 500 ribu lebih. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad