Probolinggo, NU Online
Haflatul imtihan merupakan salah satu budaya yang dilakukan oleh pondok pesantren di seluruh Indonesia. Tradisi ini biasanya dilakukan di akhir pelajaran menyambut bulan suci Ramadhan agar ilmunya manfaat dan barokah.
Hal itu disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Hati sekaligus Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin dalam kegiatan Sya'ban Barokah di halaman SMP Hati Billingual Boarding School (BBS) Kraksaan di Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Selasa (23/5) malam.
“Untuk Pondok Pesantren Hati menggunakan Sya'ban Barokah. Sebenarnya intinya sama dengan haflatul imtihan yang biasa dilakukan oleh pondok pesantren, khususnya yang ada di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Menurut Hasan, rekrutmen Pondok Pesantren Hati berbeda dengan yang lain. Rekrutmen ini dilakukan melalui akademik dan sebaran berada se-Kabupaten Probolinggo. Santri yang akan masuk harus melalui tes akademik dan fisik karena memang visi dan misinya ingin menutup lobang kecil yang tidak dilakukan oleh ulama NU.
“Tes yang dilakukan ada tes cek fisik dan kemampuan ekonomi. Sehingga mohon maaf apabila ada yang belum diterima disini. Setiap tahun rekrutmen dilakukan di tiap kecamatan. Tahun ini sudah ketiga kalinya melakukan tes akademik dan fisik,” jelasnya.
Sya’ban Barokah ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, Forkopimda, Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur H Muzammil Syafi'i, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kepala perangkat daerah dan camat di lingkungan Pemkab Probolinggo. (Syamsul Akbar/Fathoni)