Jombang, NU Online

Perhelatan pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur cukup menyita perhatian publik, termasuk kalangan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam wadah organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka menaruh harapan banyak kepada calon pemimpin Jawa Timur nanti. Di antara harapan itu adalah, harus dapat mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih dan profesional.

Menurut Ketua PC PMII Jombang Abdul Majid tertuang dalam petisi yang dirumuskan para Ketua PC PMII se-Mataraman dalam giat Jambore Pergerakan beberapa waktu lalu.

Itu dilakukan tidak lain sebagai sikap serta upaya PMII untuk ikut serta mendukung terbentuknya kondisi Jawa Timur akan lebih baik ditinjau dari segala aspek.

"Termasuk poin petisi itu adalah upaya pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis kerakyatan dan ekonomi secara umum," katanya kepada NU Online, Kamis (15/2).

Harapan lain, lanjut pria yang kerab disapa Bongki ini, adalah calon pemimpin Jawa Timur harus bisa mengelola sumber daya alam (SDA) secara adil demi kepentingan rakyat. Kemudian juga dapat mengawal pembangunan berdasarkan hak ulayat masyarakat dan amdal.

Di samping itu, pengembangan pendidikan di Jawa Timur tentu tidak bisa dihindarkan dari program calon gubernur. 

"Siapa pun pemimpinnya, ia harus memberikan perhatian khusus untuk pendidikan di Jawa Timur dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Tidak berhenti di situ, anak-anak muda NU itu juga menyoroti terkait nasib nelayan juga petani. Menurut pandangann PMII, mereka harus mendapat akses lebih baik dan lebih mudah lagi di tampuk kepemimpinan gubernur baru nanti.

"Harus bisa mengayomi para nelayan dalam bentuk ekspor hasil laut, juga memberikan jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani di Jawa Timur. Tidak hanya itu, dia (gubernur) juga mampu mengawal dan mengantisipasi kejahatan agraria," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)