Daerah

Ketua PWNU Aceh Ajak Umat Islam Shalat Ghaib, Doakan Korban Banjir Longsor Aceh dan Sumatera

Ahad, 7 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ketua PWNU Aceh Ajak Umat Islam Shalat Ghaib, Doakan Korban Banjir Longsor Aceh dan Sumatera

Ketua PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali saat menerima kunjungan koordinasi NU Peduli, Kamis (4/12/2025). (Foto: NU Peduli)

Banda Aceh, NU Online
Musibah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam sepekan terakhir masih menyisakan duka mendalam. Ribuan rumah rusak, ribuan warga mengungsi, serta ratusan korban jiwa dilaporkan meninggal akibat bencana yang melanda lebih dari 18 kabupaten/kota di Aceh dan sebagian Sumatera.

 

Atas situasi tersebut, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, menyerukan kepada seluruh umat Islam di Aceh untuk menggelar shalat ghaib baik seusai shalat jamaah lima waktu maupun seusai shalat Jumat di meunasah atau masjid masing-masing sebagai bentuk solidaritas dan doa untuk para korban yang telah meninggal dunia.


“Kita mengajak seluruh jamaah, imam masjid, dan khatib Jumat untuk melaksanakan shalat ghaib bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban musibah ini. Doa kita adalah bentuk cinta dan kepedulian sesama,” ujar Tgk Faisal Ali, Jumat (5/12/2025).


Menurutnya, bencana ini bukan sekadar ujian, tetapi juga momentum bagi masyarakat untuk memperkuat keimanan, menata sikap hidup, serta memperbanyak istighfar dan amal kebaikan.


Jangan panik, tetap tenang dan saling menguatkan
Ketua PWNU Aceh yang akrab disapa Abu Sibreh itu menegaskan pentingnya menjaga akhlak di tengah situasi darurat, termasuk menghindari penyebaran kabar bohong (hoaks), tidak memperkeruh keadaan, dan tidak memanfaatkan kondisi untuk keuntungan pribadi.

 

“Saya berharap masyarakat, terutama generasi muda, menjaga tutur kata dan sikap. Jangan ada yang menyebarkan hoaks atau mempermainkan harga kebutuhan pokok. Ini saatnya gotong royong, bukan mengambil kesempatan,” tegasnya.


Ia juga meminta pemerintah, relawan, dan masyarakat agar tetap solid untuk membantu para korban dan memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran.


Ajakan untuk muhasabah dan doa bersama
Dalam seruannya, Tgk Faisal Ali menekankan bahwa musibah harus menjadi momentum introspeksi spiritual. Ia menegaskan bahwa doa, sabar, dan sikap saling menguatkan adalah bagian dari ikhtiar menghadapi ujian ini.

 

“Musibah yang terjadi bisa menjadi teguran agar kita memperbaiki diri, lingkungan, dan hubungan kepada Allah. Karena itu, mari memperbanyak doa, sedekah, saling membantu, dan memohon keselamatan kepada Allah SWT,” lanjutnya.


Selain menyerukan shalat ghaib, PWNU Aceh memastikan pihaknya terus terlibat dalam koordinasi penanganan dampak bencana bersama relawan Ansor-Banser, lembaga kemanusiaan, dan pemerintah daerah.

 

Hingga saat ini, logistik, tim evakuasi, dan bantuan kesehatan masih terus bergerak ke sejumlah titik terdampak, terutama wilayah yang aksesnya terbatas.

 

Shalat ghaib yang dilaksanakan diharapkan menjadi momentum kebersamaan spiritual masyarakat Aceh, sekaligus doa agar musibah segera berakhir dan kondisi kembali pulih.


“Semoga Allah memberi ampunan kepada para korban, kesabaran kepada keluarganya, dan keselamatan bagi seluruh masyarakat Aceh,” pintanya.



Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/galang-dana/yuk-bantu-korban-bencana-di-indonesia