Daerah

Masjid Mutamakkin Kajen Titik Pertama Wisata Pantura Lintas Agama

Ahad, 23 Februari 2020 | 03:45 WIB

Masjid Mutamakkin Kajen Titik Pertama Wisata Pantura Lintas Agama

Peserta Pantura Interfaith Journey berfoto bersama. (Foto: Madrasah Damai Pati)

Pati, NU Online
Madrasah Damai Pati memulai kegiatan Pantura Interfaith Journey, Sabtu (22/2). Kegiatan melibatkan puluhan aktivis muda perdamaian lintas agama dari berbagai provinsi di Indonesia.
 
Para aktivis calon pemimpin agama-agama di Indonesia ini datang dari berbagai provinsi karena ingin merayakan keberagaman dalam keberagamaan. Moto yang diangkat Madrasah Damai Pati dalam kegiatan tersebut Let Celebrate the Diversity.
 
Kamilia Hamidah, Direktur Madrasah Damai Pati menyampaikan apresiasi kepada aktivis muda perdamaian yang datang dari berbagai provinsi yang sangat antusias mengikuti kegiatan Wisata Lintas Agama ini.
 
"Sebenarnya banyak sekali yang daftar dan ingin mengikuti kegiatan ini, tetapi keterbatasan fasilitas sehingga penyelenggara harus membatasi jumlah peserta. Mereka begitu antusias untuk bisa merasakan hidup bersama berinteraksi dengan pemeluk agama yang beragam selama perjalanan," ujarnya.
 
Menurut Kamilia, hal ini juga menunjukkkan betapa masyarakat kita yang beragam agama ini masih terus mendambakan perdamaian dalam keberagamaan. "Isu-isu membangun perdamaian dan menghindarkan konflik antar umat beragama maupun antar kultur masih terus relevan dan dibutuhkan masyarakat kita," tegasnya.
 
Kegiatan Pantura Interfaith Journey ditujukan untuk membangun interaksi hidup antartokoh-tokoh muda berbagai agama sekaligus didesain sebagai media untuk saling memahami persamaan dan perbedaan serta membangun interaksi personal yang lebih erat. Selama perjalanan disisipkan materi-materi ringan tentang dialog antar agama dan budaya.
 
Selain itu juga dikondisikan terciptanya pola interaksi antarpemeluk agama yang berbeda. Misalnya selama perjalanan tempat duduk dikondisikan berdampingan dengan pemeluk agama yang berbeda. Begitu juga di penginapan. Tempat-tempat yang menjadi objek wisata dipilih yang mempunyai nilai toleransi kegamaan.
 
Kick-off kegiatan Pantura Interfaith Journey sengaja dipilih dari Masjid Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Margoyoso Pati. Masjid ini diyakini sebagai salah satu masjid bersejarah yang mempromosikan penyebaran agama yang damai dan penuh toleransi.
 
Menurut Zuly Rizal, pemandu wisata dari Islamic Center Masjid Kajen, penyebaran Islam Kajen, Pati dimulai dari masjid Kajen. Masjid ini dalam sejarahnya adalah sentral penebar perdamaian dan tolerasi.
 
"Itu bisa dilihat dari mimbar masjid yang mesih terpasang patung kepala naga atau sebagian orang menyebutnya kepala anjing karena mirip keduanya. Mungkin hampir tidak ada masjid yang begitu tinggi mengajarkan nilai-nilai toleransi kecuali masjid Kajen ini," ungkap Zuly.

Dari Masjid Kajen Pati, para peserta diajak menyusuri jalur Pantura menuju Pura Giri Natha Semarang kemudian diikuti dengan mengunjungi Pondok Pesantren Edi Mancoro Salatiga. Pada malam harinya mengikuti kegiatan kumpul bersama lintas agama dengan menikmati diskusi ringan tentang dialog lintas agama dari para narasumber.
 
Acara dilanjutkan dengan beragam penampilan dari para santri dan peserta lalu peserta diajak menginap di pesantren tersebut agar merasakan suasana pesantren. Kegiatan Wisata lintas Agama ini ditutup besoknya dengan mengunjungi Kuil Sam Poo Kong di Semarang.
 
Madrasah Damai adalah lembaga pelatihan, penelitian dan pendidikan perdamaian yang berbasis santri dengan cita-cita memberikan manfaat bagi kehidupan berbangsa, berkemanusiaan dan bergama yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian. Madrasah Damai mempromosikan  ketahanan sosial, keberagamaan dan wawasan dalam pencegahan konflik pada tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional.

Madrasah Damai secara terporgram menjalankan kegiatan kajian dan penelitia pada isu-isu perdamaian aktual, termasuk di dalamnya isu demokrasi, HAM, resolusi Konflik, dan multikulturalisme. Kegiatan pelatihan fasilitator perdamaian, rohis dan santri tentang nilai-nilai perdamaian juga terus diadakan lembag ini, termasuk kelas-kelas motivasi yang mengangkat isu perdamaian. 
 
Selain itu Madrasah Damai menjadi wadah berkumpulnya aktifis perdamaian dari kalangan santri dan pesantren. Motto yang dingkat oleh Madrasah Damai adalah Dari Pesantren untuk Indonesia yang Damai, Dari Pesantren untuk Dunia yang Damai.
 
Editor: Kendi Setiawan