Kudus, NU Online
Di tengah situasi yang semakin menghimpit sebagai akibat dari pandemi Covid-19, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melakukan berbagai upaya antisipasi.
PCNU Kudus melalui NU Peduli saat ini memfokuskan seluruh kegiatan untuk membantu meringankan beban masyarakat, khususnya nahdliyin. Upaya tersebut dimulai dengan mendirikan Posko Pencegahan Covid-19 di Klinik Masyitoh Jl Kiai Telingsing, Sunggingan, Kudus.
Sekretaris PCNU Kabupaten Kudus H Kisbiyanto menjelaskan, setelah program pendirian Posko Pencegahan Covid-19 berjalan lancar, kini PCNU tengah fokus melakukan advokasi anggaran kepada Pemerintah Daerah.
"Usulan yang diajukan yakni agar Pemerintah Kabupaten Kudus merevisi anggaran untuk penanganan dan pencegahan penularan serta bantuan langsung tunai untuk rakyat kecil terdampak Covid-19," jelasnya.
“Upaya ini sudah mulai direspons pemkab dengan rencana akan mengalokasikan Rp10 milyar untuk rakyat miskin terdampak dan mengubah anggaran desa untuk melakukan penanganan di wilayahnya masing-masing,” imbuh Kisbi kepada NU Online, Ahad (5/4).
Lebih lanjut Kisbi menjelaskan, langkah ini murni atas dorongan kemanusiaan. Sebab sudah tentu kita tidak mungkin tega membiarkan rakyat kecil yang biasanya berdagang, tukang ojek maupun buruh, dan pekerja informal kesulitan makan disebabkan tidak ada penghasilan.
“Hari ini sudah mulai terasa, mereka yang biasanya jualan kaki lima, asongan, tiba-tiba sepi, tidak ada penghasilan, bahkan ada yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan. Maka kita advokasi melalui perombakan anggaran agar ekonomi ini tetap jalan tanpa kesenjangan,” terang Dosen IAIN Kudus itu.
Disampaikan, target yang diadvokasi oleh PCNU Kudus dari yang mulanya hanya 10 milyar untuk rakyat kecil bisa meningkat hingga 150 milyar. Anggaran itu harus sampai ke rakyat kecil semua, disampaikan secara transparan, akuntabel, serta tepat sasaran.
“Dan itu jangan dikira bakal ada bagian untuk PCNU, tidak ada. Kami akan mengawalnya agar sampai kepada rakyat kecil secara tepat sasaran. Makanya kami masih terus berjuang,” tandas Kisbi.
Sementara itu, untuk membantu langkah PCNU, Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Kudus, membuat program dalam bidang pangan untuk meringankan beban warga terdampak Covid-19. Yakni dengan memberikan paket sembako kepada para pedagang kaki lima, tukang ojek, buruh harian lepas, dan pekerja informal lainnya.
“Selain bentuk kepedulian, aksi ini juga wujud dorongan kepada pemerintah Kabupaten Kudus supaya lebih cepat, tanggap, dan serius dalam mengambil kebijakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19,” ujar Ketua GP Ansor Kabupaten Kudus Dasa Susila.
Dalam melaksanakan aksinya, Ansor menggandeng Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kudus untuk membagikan lebih dari 200 paket sembako di Kecamatan Jekulo.
Ketua LAZISNU Kudus H Ihdi Fahmi mengatakan, saat-saat seperti ini harus bisa jadi momentum untuk saling menguatkan rasa kemanusiaan dan kepedulian antarsesama. Utamanya dari golongan yang mampu kepada yang tidak mampu bahkan miskin renta.
“Orang-orang berpunya harus bisa memberikan kepedulian terhadap mereka yang susah untuk menghidupi keluarganya sehari-hari. Semoga dengan hal itu bisa membantu dalam menghadapi keadaan yang sulit ini,” harapnya.
Ketua MWC NU Jekulo KH Miftahudin Jalil mengimbau kepada masyarakat, khususnya nahdliyin untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini. Hal itu bisa dilaksanakan secara langsung ataupun donasi ke LAZISNU Kabupaten Kudus.
Menurutnya, kepedulian dan gerakan kemanusiaan adalah landasan terbaik sebuah amal, infaq, dan sedekah agar bisa sampai pada taraf ikhlas.
“Kesadaran seperti itu harus terus menerus dipupuk di tengah kondisi yang menyulitkan seperti sekarang supaya tidak timbul kesenjangan sosial,” terang Kiai Jalil.
Kontributor: M Farid
Editor: Abdul Muiz