Banyuwangi, NU Online

Pelajar yang merupakan generasi emas bangsa,  hari ini kehilangan publik figure yang bisa dijadikan panutan. Krisis panutan ini mengakibatkan,  prilaku kekerasan di dunia pelajar bahkan asusia sering terjadi. 

Demikian yang terungkap dalam dalam Talk Show Kebangsaan  yang digelar, Radio Mandala FM Bersama Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (PERPENAS) 17 Agustus 1945, Kamis (01/06). 

Hadir dalam Talk Show Kebangsaan, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cayana Negara,  tokoh lintas agama, Forpimda Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan  di Banyuwangi seperti GP. ANSOR, IPNU,HMI, PMII, dan GMNI.  

“Hari ini pelajar kehilangan figure yang bisa dijadikan suri tauladan, pemahaman nilai-nilai pancasila sebagai sebuah gagasan ideal itu penting, namun yang lebih penting adalah contoh aplikasi nyata, yang seharusnya diberikan para tokoh publik,”ujar Ibnu Tsani Rosayada, Direktur Student Crisis Center (SCC) PC IPNU Banyuwangi mengatakan.

Dikatakan Tsani Rosayada, tontonan yang berikan oleh pejabat publik dan pemuka agama yang ditampilkan di televisi tidak mendidik. Mereka lebih doyan mengumbar ujaran kebencian, sementara para pemegang pemerintahan banyak yang korup.

” Kita disuguhi oleh kasus-kasus korupsi, aksi demonstrasi yang tidak berujung. Bahkan beberapa bulan lalu ada oknum aparat di Banyuwangi yang mengajak pelajar pesta miras. Jika itu yang terjadi siapa yang harus kita contoh? Kepada siapa kita berlindung " tandasnya.

Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan gerakan bersama sebagai contoh nyata prilaku generasi bangsa kedepan, agar gerasi muda kembali memiliki public figure yang baik untuk dicontoh dalam kehidupan bermasyarakat. “ Untuk mewujudakan nilai-nilai luhur pancasila dibutuhkan sinergi dari berbagai komponen, serta dibutuhkan gerakan bersama dan contoh nyata, agar gerasi muda kembali memiliki public figure yang baik untuk melanjutkan kehidupan dimasa yang akan datang,"pungkasnya. (M. Sholeh Kurniawan/ Muslim Abdurrahman)