Kreativitas pelajar NU Loram Wetan, Jati, Kudus, saat berlatih takbiran daring diiringi musik perkusi. (Foto: Dok PR IPPNU Loram Wetan)
Bulan suci Ramadhan 1441 H hampir selesai dan akan berganti Idul Fitri yang telah dinanti. Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam menyambut bulan kemenangan. Salah satunya takbir keliling.
Namun, karena pandemi virus corona (Covid-19) masih melanda tentu takbiran pasti berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab, masyarakat dianjurkan untuk menghindari kerumunan.
Ketua PR IPPNU Loram Wetan Alifia Rizqi Amalia mengungkapkan, setiap malam selepas tarawih, 14 pelajar NU berlatih secara rutin menggunakan alat perkusi untuk persiapan takbiran daring.
“Setiap malam, kami bersama empat kader IPNU dan sepuluh kader IPPNU datang ke rumah untuk berlatih dengan alat-alat perkusi serta menggunakan beberapa ember bekas untuk aransemen nada,” terangnya kepada NU Online, Jumat (22/5) malam.
Ia menambahkan, takbiran yang diiringi peralatan musik ini dibimbing langsung oleh pelatih marching band bernama Yudi. Pria itu, kata dia, merupakan orang tua Sherly, salah seorang pengurus IPPNU Ranting Loram Wetan.
Latihan yang telah dilaksanakan kali kelima ini, lanjut Alifia, sudah semakin memantapkan persiapan takbiran daring menggunakan alat-alat perkusi yang dipinjam dari Taman Kanak-kanak (TK) setempat.
Tetap di rumah saja
Menurut dia, takbiran daring ini merupakan saran Hj Farida, Pembina IPPNU desa itu, untuk mengisi takbiran dengan tetap di rumah saja. Kegiatan itu nantinya akan diunggah ke channel YouTube PR IPNU IPPNU Loram Wetan,
“Karena tahun ini tidak bisa takbir keliling yang melibatkan orang banyak, maka atas pertimbangan tersebut kami memilih takbiran secara daring,” jelas Alifia.
Selain untuk menghibur serta menginspirasi para pelajar lain untuk tetap berkarya, ia juga berharap di tengah pandemi ini tidak menyurutkan semangat pemuda dalam menyambut Idul Fitri.
Dihubungi terpisah, Pembina IPPNU Loram Wetan, Hj Farida menjelaskan alasannya mengusulkan kegiatan tersebut dalam menyambut Idul Fitri tahun ini.
“IPNU IPPNU merupakan kumpulan remaja yang pastinya memiliki energi lebih untuk melakukan kegiatan tersebut. Selain itu, perkusi memang sudah sering ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan sosial di desa kami,” jelasnya.
Menurut perempuan yang juga salah seorang pengurus PC Fatayat NU Kudus ini, kegiatan takbiran daring dapat menarik perhatian remaja lain untuk ikut berorganisasi di IPNU-IPPNU. Sebab, mereka akan melihat kreativitas serta karya nyata yang dibuat para pelajar Nahdliyin.
“Saya sebagai orang tua merasa senang melihat semangat mereka ketika memainkan perkusi,” ungkap Wakil Sekretaris 2 PC Fatayat Kudus itu.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori