Dalam sebuah hingar-bingar pesta demokrasi di Indonesia. Saat itu Gus Dur menjadi tokoh populer dengan segala kontroversi dan misteri yang ada pada dirinya.
Sosok Gus Dur menjadi pembicaraan luas. Karena tidak banyak dipahami oleh sebagian kalangan, Gus Dur dianggap sebuah misteri tersendiri.
Di luar sana, masyarakat di satu desa menyelenggarakan pengajian kecil dan terbatas. Sang penceramah menjelaskan misteri dunia yang tidak akan pernah diketahui manusia.
“Ada tiga misteri hidup yang hanya diketahui Tuhan, yakni rezeki, jodoh, dan kematian,” kata sang penceramah.
“Sekarang misteri itu sudah bertambah satu, ustadz,” celetuk salah seorang jamaah.
“Apa itu?” tanya si penceramah.
“Bukan apa ustadz, tapi siapa.”
“Baik, siapa itu?”
“Gus Dur,” kata jamaah itu. (Fathoni)
*) Disarikan dari buku “Tuhan Tidak Perlu Dibela” (LKiS, 1999)