Internasional

Gara-gara Medsos, Mahasiswa Harvard asal Palestina Ditolak Masuk AS

Rabu, 28 Agustus 2019 | 22:00 WIB

Gara-gara Medsos, Mahasiswa Harvard asal Palestina Ditolak Masuk AS

Foto: harvard.edu

Boston, NU Online
Petugas imigrasi Amerika Serikat (AS) menolak memberikan izin masuk kepada seorang calon mahasiswa Harvard University warga Palestina, Ismail B Ajjawi (17), meski dia sudah mendapatkan visa. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/8) lalu, ketika Ajjawi tiba di Bandara Internasional Logan, Boston, AS, untuk memulai studi di Harvard University, namun dia ditolak masuk wilayah AS oleh petugas imigrasi. 

Dikutip laman The Harvard Crimson, Selasa (28/8), Ajjawi mengaku ditahan dan ditanyai petugas imigrasi selama delapan jam ketika tiba di bandara. Sebelum akhirnya ia ditolak masuk karena komentar teman-temannya di media sosialnya.

Dia menceritakan, semula petugas imigrasi memerika handphone dan laptopnya selama lima jam. Setelah itu, seorang petugas imigrasi perempuan memintanya masuk ruangan dan berbicara kepadanya dengan nada tinggi.

Dikatakan Ajjawi, petugas imigrasi juga bertanya kepadanya perihal agama dan kegiatan keagamaan yang pernah dilakukannya di Lebanon. Dia adalah warga Palestina yang tinggal dan bersekolah di Tirus, Lebanon. 

Dalam pemeriksaan itu, petugas imigrasi menemukan komentar politik penentangan terhadap AS di media sosial Ajjawi. Dia menjelaskan, komentar-komentar itu dibuat oleh teman-temannya, dirinya tidak pernah membuatnya.

"Petugas itu mengatakan menemukan postingan politik orang lain di halaman teman saya di media sosial yang menentang Amerika Serikat,” kata Ajjawi dalam pernyataan tertulis kepada The Harvard Crimson.

“Saya menjawab bahwa saya tidak punya urusan dengan postingan seperti itu dan saya tidak suka (like), berbagi (share), dan mengomentarinya (comment). Saya juga katakan kepadanya bahwa saya seharusnya tidak bertanggung jawab atas apa yang diposkan orang lain,” lanjutnya.

Meski demikian, petugas imigrasi tetap membatalkan visa Ajjawi dan mendeportasinya untuk pulang kembali ke Lebanon.

Dilaporkan, saat ini pihak kampus tengah berupaya menyelesaikan kasus tersebut sebelum tahun ajaran baru dimulai pada 3 September nanti. 

Kejadian yang menimpa Ajjawi jarang terjadi pada mahasiswa S1 di Harvard University. Namun pada 2017 lalu, ada empat mahasiswa S2 yang mengalami kejadian yang sama dengan Ajjawi, karena waktu itu Presiden AS Donald Trump mengeluarkan larangan perjalanan terhadap warga negara tertentu.

Setelah berbulan-bulan, mahasiswa S2 tersebut baru bisa masuk wilayah AS. Pihak kampus menghimbau agar mahasiswanya tersebut tidak meninggalkan AS selama masa kuliah. 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan