Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Korea Selatan (Korsel) menghadirkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dalam kegiatan Korea Bershalawat. Acara yang memperingati Harlah ke-10 Masjid Al-Hikmah Nonggong tersebut digelar di Hallim, Gimhae, Korsel, Ahad (22/1/2023).

Kehadiran Habib Syech menyedot perhatian WNI yang ada di Korea Selatan yang membludak ke lokasi acara. Ketua PCINU Korea Selatan Muhammad Habibi menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menampung semua hadirin mengingat keterbatasan ruangan.

“Sebelumnya kami sangat meminta maaf sekali kepada teman-teman semuanya, karena tidak bisa menampilkan ful peserta untuk masuk hadir dalam satu ruangan,” ujar Habibi sebagaimana tayang di kanal YouTube Masuna TV.

Dalam  kesempatan tersebut, Habibi juga mengajak kepada para hadirin untuk tetap tertib saat mengikuti acara Korea Bershalawat ini. Hal ini bertujuan agar citra dan nama baik Islam di 'Negeri Gingseng' itu bisa tetap terjaga.

“Saya mohon dengan sangat, tetap tertib, sopan santun tetap ditunjukan, datang dalam keadaan bersih, nanti pulang dalam keadaan bersih,” ujar mahasiswa S2 di Kongju National University Chungcheongnam itu.

Sementara itu, Habib Syech menyampaikan apresiasi kepada PCINU Korsel yang telah mengadakan kegiatan ini. Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan Korsel yang telah memberikan izin penyelenggaraan kegiatan.

“Walaupun semua tidak bisa masuk, tapi saya berterima kasih kepada pemerintah Korea Selatan, terutama kepolisian daerah sini yang mengizinkan acara seperti ini. Ini tidak mudah,” bebernya.

Habib Syech juga mengajak kepada hadirin untuk memperbanyak membaca shalawat, karena dengan shalawat akan membawa rahmat dan keselamatan serta menghilangkan segala kesulitan di dunia maupun akhirat.

“Saudara-saudaraku semua yang berada di Korea Selatan ini khususnya, dan siapa pun yang mengikuti acara ini, perbanyaklah shalawat,” ajak Habib Syech.

Membaca shalawat, kata dia, bisa dilakukan di mana pun dan dalam kondisi apapun, misalnya saat bekerja. Walaupun badan sedang bekerja dan menjalani aktivitas tapi hati diusahakan tetap bershalawat.

“Ibu-ibu misalnya yang masak-masak itu shalawatan. Insyaallah masakannya sedap, rejekinya jadi lancar, hidupnya jadi nikmat, semuanya jadi nikmat,” ungkap Habib Syech.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Selatan.

Pewarta: Aiz Luthfi
Editor: Musthofa Asrori