Wakil Ketua LDNU, KH Misbachul Munir (kedua dari kanan) saat acara Doa Bersama Lintas Iman, Sabtu (23/5) malam. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginisiasi kegiatan ‘Doa Lintas Iman bagi Indonesia’ secara daring, Sabtu (23/5) malam. Acara diadakan sebagai penghormatan dan dukungan kepada tim medis yang sudah berjuang di garis depan dalam penanganan Covid-19. Selain itu, juga kepada para aparat (polisi, dishub) yang turut mengawal pencegahan Covid-19.
"Peran-peran mereka harus didukung, dengan menaati anjuran pencegahan Covid-19 seperti social distancing, memakai masker," kata panitia, H Ibnu Hazen.
Menurut dia, wabah Covid-19 harus cepat diatasi dan jangan sampai berlarut-larut. Pasalnya, selain menyebabkan dampak kesehatan dengan banyaknya orang yang terkena dan meninggal, dampak Covid-19 juga memperburuk situasi ekonomi. "Masyarakat dengan adanya wabah ini tidak bisa melakukan aktivitas sehingga tidak memiliki penghasilan," ujarnya.
Ia menegaskan, langkah pemerintah dalam mengatasi Covid-19 sudah tepat. Karena itu, hal ini juga harus didukung, bukan dilemahkan dan dipandang nyinyir. Ia prihatin adanya sebagian pihak yang menganggap pemerinta plin plan, atau menilai tidak serius, adalah hal yang keliru.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU, KH Misbachul Munir megatakan doa adalah bentuk ikhtiar untuk mengatasi semua persoalan termasuk wabah Covid-19. Doa melengkapi dan beriringan dengan upaya lahir seperti mengikuti anjuran pemerintah.
Ia mengatakan jika pemerintah memberikan anjuran cegah Covid-19 yang mengakibatkan berkurangnya aktivitas bersama termasuk dalam peribadatan, bukanlah hal yang harus dibenturkan dengan agama dan keyakinan.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi