Jakarta, NU Online

Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) harus "melek" terhadap kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas sistem manajemen dan pengajarannya. Hal itu demi bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain yang lebih dahulu berdiri. 

Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi H Mohamad Nasir di di Gedung Kemenristek Dikti Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).

"Perguruan tinggi (di lingkungan NU) harus lompat dengan memanfaatkan teknologi informasi agar bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain yang telah lama berdiri," kata Nasir.

Nasir menyakini, apabila mampu memanfaatkan keberadaan teknologi informasi dengan baik, maka hal itu akan mengantarkan Perguruan Tinggi NU (PTNU) menjadi maju.

"NU akan mengalami lompatan sepanjang kita bisa memanfaatkan dengan baik," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perguruan Tinggi PBNU ini.

Adapun di antara cara memanfaatkan teknologi informasi untuk kampus, sambungnya, ialah dengan mengadakan sistem pembelajaran berbasis dalam jaringan (daring) atau online learning.

Sehingga santri yang berada di pesantren pun, sambungnya, bisa mengikuti perkuliahan tanpa harus datang ke kampus.

"(Nantinya) Santri-santri di pesantren tidak harus datang ke kampus, tetapi di pesantren tetap bisa belajar," ucapnya.

Sebagai informasi, jumlah perguruan tinggi yang berafiliasi dengan LPTNU mencapai 257 kampus, baik yang berbentuk Universitas Nahdlatul Ulama, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama, Unisma, maupun dengan bentuk yang lain. (Husni Sahal/Musthofa Asrori)