Probolinggo, NU Online
Kaderisasi adalah jantung sebuah organisasi. Rumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kaderisasi bertujuan untuk kemaslahatan para kader dan pelajar seluruh Indonesia. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Puti Hasni pada sambutan pembukaan Workshop Kaderisasi di Pondok Pesantren Hati Kraksaan Probolinggo, Jumat (3/3).
Menurutnya, IPPNU memiliki tantangan untuk menyiapkan kader-kader yang mampu mengawal perubahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Maka diselenggarakannya workshop bertujuan untuk mencari sistem yang terbaik agar IPPNU mampu diterima di semua kalangan pelajar di Indonesia.
Hal demikian juga diungkapkan Asisten Departemen Bidang Organisasi Keagamaan dan Kemasyarakatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Meidian.
Menurutnya, peran perubahan Indonesia berada di tangan pelajar. Pelajar Indonesia harus cerdas menyaring budaya dan informasi yang berkembang agar tidak terjerumus dalam gerakan-gerakan radikal. Maka ia sangat berharap IPPNU mampu memegang identitas budaya dan karakter bangsa dan memupuk rasa nasionalisme di kalangan pelajar Indonesia.
Pembukaan workshop yang merupakan rangkaian Harlah ke-62 IPPNU ini resmi dibuka dengan tabuhan rebana oleh Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari Hasan Aminuddin, PWNU Jawa Timur Kiai Wazir, Dinas Pariwisata Jawa Timur. Hadir pula dalam acara pembukaan tersebut, Ketua PCNU Kraksaan Kiai Ahmad Syafi’i dan Kepala Satuan Kerja Dinas se-Kabupaten Probolinggo.
Workshop yang digelar selama tiga hari ini diikuti oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari Pimpinan Wilayah (PW) se-Indonesia. Peserta akan mengikuti berbagai rangkaian acara seperti Seminar Pengembangan Kaderisasi Kontemporer, Seminar Literasi Digital, dan serangkaian Persidangan. (Durrotul Firdaus/Abdullah Alawi)