Nasional

Mustasyar PBNU Jelaskan Peninggalan Bermanfaat KH Hasyim Muzadi

Ahad, 18 Maret 2018 | 20:30 WIB

Malang, NU Online 
Mustasyar PBNU KH Tholhah Hasan menilai almarhum KH A. Hasyim Muzadi adalah sosok yang memiliki peninggalan yang luar biasa bermanfaat bagi umat. Ia adalah hamba Allah yang menjalankan salah satu hadits Nabi menjalankan lima hal sebelum datang lima hal.  

Menurut mantan Menteri Agama masa Presiden KH Abdurrahman Wahid itu, di antara peninggalan Kiai Hasyim adalah dua pesantren, Al-Hikam di Malang (Jawa Timur) dan Depok (Jawa Barat).  

"Kiai Hasyim ini wafat dengan memiliki peninggalan-peninggalan yang luar biasa. Pondok Al Hikam 1 dan 2 adalah bukti nyata perjuangan beliau,” katanya pada haul pertama KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam Malang Ahad (18/3). 

Kiai Tholhah menambahkan, Kiai Hasyim pernah menjadi pemimpin organisasi terbesar di Indonesia. Aktivitasnya dilakukan dari mulai tingkat ranting sampai Ketua Umum PBNU. 

“Itu adalah sesuatu yang memiliki manfaat besar untuk bangsa dan negara," lanjut Dewan Pembina Yayasan Sabilillah ini.

Menurut Kiai Tholah, usia manusia itu terbatas, tetapi kemanfaatan peninggalannya bisa tidak terbatas. Ulama-ulama terdahulu dikenang generasi setelahnya karena betapa bergunanya atsar  mereka. Ada peninggalan berupa lembaga pendidikan, rumah sakit, pondok pesantren, panti asuhan, kitab, dan pemikiran-pemikiran. 

Setiap detik, sambungnya, KH Hasyim ini mendapatkan limpahan amal jariyah dari pesantren yang didirikannya. 

“Acara haul ini, artinya mengenang perjuangan dan berusaha untuk mengikuti dan melanjutkan perjuangan almarhum," kata mantan Rektor UNISMA ini.

Ia meminta kepada hadirin agar hidup ini jangan dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga saja sehingga mati tidak membawa peninggalan yang bermanfaat. 

“Mari kita contoh Kiai Hasyim ini. Beliau adalah salah satu hamba Allah yang menjalankan perintah Nabi, menggunakan lima kesempatan sebelum datang lima. Masa muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, waktu luang sebelum kesempitan, dan hidup sebelum mati," katanya lagi. 

Teman seperjuangan almarhum, KH Afifuddin Muhajir yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, Kiai Hasyim adalah salah satu hamba Allah yang kebaikan-kebaikannya ditampakkan setelah wafatnya. 

“Salah satu buktinya adalah banyaknya orang yang meratapi dan menangisi kepergiannya. Betapa umur yang diberikan Allah kepada almarhum sangat bermanfaat untuk perjuangan bangsa dan agama," kenang pakar ushul fiqh dari Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo ini. 

Tampak hadir pada acara ini antara lain, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah, KH Muhtar Ghazali, KH Dahlan Tamrin, KH Saifudin Zuhri, Rektor UIN Maliki Malang Abd. Haris, Rektor UB Bisri, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, beberapa pejabat dan tokoh masyarakat, serta ribuan khalayak yang merupakan para santri dan masyarakat umum. (Achmad Diny/Abdullah Alawi)



Terkait