Jakarta, NU Online

Di Nusa Tenggara Barat (NTB), di samping melakukan penangan pascagempa Pulau Lombok, Tim NU Peduli juga mengunjungi dan melakukan asesmen di Sumbawa. Salah satu hasil asesmen adalah bahwa Tim NU Peduli bakal membangun hunian sementara (Huntara) bagi warga terdampak gempa di Sumbawa.

Ahmad Wazir Wicaksono dari Tim NU Peduli menceritakan kunjungan NU Peduli dilakukan Jumat (5/10). Dalam laporan perjalanan yang dibuat Tim NU Peduli, Wazir mengungkapkan Tim NU Peduli pergi ke Sumbawa Besar dengan mengendarai mobil. Perjalanan dibantu penunjuk jalan dari Pesantren Al-Mansyuriyah. 

“Setiba di Kota Sumbawa, Tim lalu berdiskusi dan berkenalan dengan Ketua PCNU yang sekaligus Wakil Bupati Sumbawa, H Mahmud Abdullah,” tutur Wazir dalam laporan tersebut.

Tim NU Peduli kemudian melakukan penyerahan secara simbolik bantuan Huntara untuk warga Tanjung atau Pulau Bungin kepada Ketua PCNU Sumbawa, H Mahmud Abdullah. Serah terima bantuan Huntara disaksikan oleh masyarakat, Camat Alas, Kepala Desa Bungin.

“Dijelaskan kepada kami bahwa baik PCNU maupun pemerintah Kabupaten Sumbawa menerima beban cukup berat akibat dampak bencana gempa yang lalu. Masih banyak korban gempa yang rumahnya hancur yang belum memiliki tempat tinggal sementara. Padahal, saat ini sudah menjelang musim penghujan,” urainya.

Tanjung Bungin yang lebih dikenal sebagai Pulau Bungin adalah pulau terpadat penduduknya di dunia. Dalam kejadian bencana gempa yang lalu, salah satu dampak langsungnya adalah kebakaran yang menimpa 30 unit rumah. Kebakaran terjadi ketika penduduk pergi menyelamatkan diri dan keluar dari desa saat gempa. 

“Kobaran api tidak tertanggulangi, sehingga habislah 30 unit rumah tinggal,” lanjut Wazir lagi.

Bantuan Huntara untuk warga Sumbawa merupakan kelanjutan bantuan lainnya yang sebelumnya juga sudah diserahkan untuk warga. Beberapa hari setelah kejadian gempa, Tim NU Peduli telah menyerahkan bantuan logistik ke Sumbawa. (Kendi Setiawan)