PBNU Akan Bangun SMK Masa Depan di Kawasan Industri Batang Jawa Tengah
Rabu, 14 Desember 2022 | 06:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana akan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Masa Depan di Kawasan Industri Terpadu (KIT), Batang, Jawa Tengah. SMK Masa Depan ini dibangun bertujuan untuk menyinergikan antara pendidikan dan industri.
Selain itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa rencana pembangunan SMK Masa Depan di tengah kawasan industri itu bertujuan untuk membuka akses peluang ekonomi yang lebih baik.
“PBNU membuat eksperimentasi-eksperimentasi mulai dari tingkat SLTA. Jadi sekarang ini PBNU sedang membangun sekolah kejuruan gaya baru. Ini yang kita sebut sebagai SMK Masa Depan. Di situ insyaallah kita dirikan di Batang, di tengah-tengah kawasan industri,” ungkap Gus Yahya.
Rencana itu disampaikan Gus Yahya dalam acara Peresmian Gedung KH Hasyim Asy’ari di Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, Jawa Timur, pada Selasa (13/12/2022).
Lebih lanjut Gus Yahya mengatakan, model pendidikan SMK Masa Depan yang akan dibangun PBNU di Batang itu akan dihubungkan dengan perkembangan industri, sehingga kurikulum yang digunakan akan dinamis dengan menyesuaikan kebutuhan industri.
“Kemudian model hubungan antara sekolah dengan sektor industri dibuat sedemikian rupa sehingga sambung semuanya. Ini untuk membangun atau menemukan rasa sinergi antara pendidikan dan industri,” tutur Gus Yahya.
Definisi Sekolah Masa Depan
Dalam buku SMK Masa Depan: Kajian Pengembangan Sarana dan Prasarana (2021: 68-71) yang diterbitkan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) disebutkan berbagai definisi dan kriteria SMK Masa Depan.
Di antaranya adalah karena dalam konteks disrupsi perubahan dunia pekerjaan dan profesi, kebutuhan keterampilan baru dan polarisasi pertumbuhan sosial ekonomi; sistem sekolah dasar dan menengah mendapatkan kritikan untuk lebih mengembangkan peran dalam menyiapkan sumber daya manusia di masa depan. Model pendidikan harus mengadaptasi perkembangan siswa dengan menciptakan keterampilan-keterampilan yang lebih inklusi, kohesif, dan produktif.
Perkembangan dunia yang semakin cepat dan kebutuhan yang mendesak dari pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan sistem pendidikan yang memenuhi kebutuhan masa depan anak-anak, pengalaman berbagai lembaga pendidikan perintis Sekolah Masa Depan dapat memberikan contoh yang menginspirasi transisi ke pendidikan 4.0 secara global.
Perkembangan model pembelajaran yang semakin beragam, baik di dalam maupun di luar kerangka formal sekolah, menunjukkan ragam konteks definisi ‘sekolah’ menjadi lebih luas, mencakup sekolah tradisional, program ekstrakurikuler, dan konfigurasi lain tempat pembelajaran.
Kondisi pandemi Covid-19, semakin menunjukkan dan memacu transisi konteks sekolah dalam pengertian tradisional lebih progresif. Pendekatan unik yang terjadi dalam ragam formal model sekolah dan model pembelajarannya, menunjukkan perubahan model sekolah masa depan dapat dipelajari, direplikasi, ditiru, dan diskalakan dalam konteks baru untuk membuat perubahan tingkat sistem lebih luas.
Perubahan Sistem dalam SMK Masa Depan
Pertama, pembelajaran yang dipersonalisasi dan diatur sendiri. Beralih dari sistem pembelajaran yang distandarisasi, ke sistem yang didasarkan pada kebutuhan individu yang beragam dari setiap pelajar, dan cukup fleksibel untuk memungkinkan setiap pelajar untuk maju dengan kecepatan mereka sendiri.
Kedua, pembelajaran yang dapat diakses dan inklusif. Beralih dari sistem pembelajaran terbatas pada mereka yang memiliki akses ke gedung sekolah ke sistem pembelajaran bahwa setiap orang memiliki akses ke pembelajaran, dan oleh karena itu inklusif.
Ketiga, pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kolaboratif. Beralih dari proses pembelajaran menyajikan dan mengirimkan konten ke pembelajaran berbasis proyek dan masalah, membutuhkan kolaborasi bersama rekan kerja, dan lebih dekat pada proses yang mencerminkan pekerjaan di masa depan.
Keempat, pembelajaran sepanjang hayat dan diinisiasi oleh siswa. Beralih dari sistem pembelajaran dan keterampilan menurun dalam satu generasi ke sistem pembelajaran bahwa setiap orang terus meningkatkan keterampilan yang ada dan memperoleh pengetahuan/keterampilan yang baru berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Secara umum kriteria utama SMK Masa Depan di antaranya adalah sekolah yang beradaptasi dengan perubahan konten pembelajaran dan pengalaman pedagogis; penyelarasan dengan kerangka Pendidikan 4.0; mempunyai potensi untuk ditingkatkan secara berkesinambungan; pendekatan multi-stakeholder untuk desain dan implementasi pembelajaran; dan menunjukkan peningkatan hasil siswa, akses ke pembelajaran atau pengalaman belajar.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad