Jakarta, NU Online
Penanggung jawab program penanaman jagung H Umar Syah mengaku optimis melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam penanaman jagung di sejumlah daerah karena semua hambatan, termasuk pembeli sudah terjawab.
"Kami semakin optimis," katanya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (19/3).
Menurut pria yang juga Ketua PBNU itu, sebelumnya persoalan tentang kejelasan keberadaan pembeli banyak dikhawatirkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah (pemda), termasuk PBNU.
"Semangat pemda juga tinggi karena dia melihat ada pembeli," katanya.
Optimisme juga muncul dari Menteri Pertanian H Andi Amran Sulaiman. Menurut Umar, pada lanjutan kerja sama ini, Menteri Amran tercengang melihat semangat kerja dan perkembangan tim yang menangani penanaman jagung.
"Malah Pak Amran menantang bukan 100.000, tapi 200.000 hektar," jelasnya.
Pada 2017, PBNU menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian tentang penanaman jagung dengan target sepuluh ribu hektar.
Pada tahun ini, PBNU dengan Kementerian Pertanian RI melanjutkan program kerja sama tersebut dengan menargetkan penanaman jagung lebih luas, yakni 100.000 hektar.
Untuk menyukseskan program tersebut, PBNU juga melibatkan 27 bupati menggandeng pihak lain, seperti perbankan, perusahaan pupuk, perusahaan obat-obatan, dan pembeli. (Husni Sahal/Fathoni)