Banjar, NU Online

Dinamika Komisi Rekomendasi yang diketuai Wasekjen PBNU H Masduki Baidlowi cukup menghangat. Sejumlah delegasi PWNU berebut tunjuk jari. Salah satu yang mereka usulkan terkait lokasi Muktamar ke-34 NU yang digelar 2020 mendatang.

Usulan tempat muktamar di Lampung pertama kali disampaikan H Safari Daud, Wakil Sekretaris PWNU Lampung. Dukungan kemudian terlontar saat PWNU lainnya diberi kesempatan menyampaikan usulan. Dukungan disampaikan pada poin terakhir masing-masing delegasi.

“Sepertinya Lampung menguat nih. Jangan-jangan sudah dilobi sama PWNU Lampung,” seloroh Ketua PP Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad, Wakil Ketua Komisi Rekomendasi di hadapan peserta sidang yang memenuhi aula lantai 2 gedung Rektorat lama STAIMA Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis  (28/2).

Berbeda dengan beberapa PWNU, delegasi PWNU Kepulauan Riau memiliki pandangan sendiri. Ia mengusulkan Kota Batam menjadi pilihan lokasi muktamar. Alasannya, sekarang ini sudah saatnya NU Go Internasional.

“Batam sangat strategis. Sebab, kota ini berdekatan dengan tiga negara. Malaysia, Singapura, dan Thailand,” tandasnya.

 

Selain soal lokasi muktamar, yang cukup krusial di komisi ini terkait penguatan dakwah bil hal para pengurus NU di setiap tingkatan. “Masjid di daerah kami dikuasai kelompok celana cingkrang. Kita harus bergerak, jangan hanya waspada,” kata utusan PWNU Bali.

     

Di Komisi Rekomendasi dibahas dua isu utama, yakni internal (tiga poin) dan eksternal (tujuh poin). Komisi ini diketuai H Masduki Baidlowi (Wasekjen PBNU), H Ahmad Suaedy dan H Rumadi Ahmad (Ketua PP Lakpesdam PBNU) masing-masing sebagai wakil ketua, serta M Khalid Syeirazi selaku sekretaris. (Musthofa Asrori)