Jakarta, NU Online
Allah SWT menyatakan bahwa setan merupakan musuh nyata manusia. Penegasan tersebut menunjukkan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan manusia berpotensi besar mengalami cacat, rusak, dan jauh dari ibadah berpahala jika setan berhasil mencuri hati manusia.
Terkait setan yang tidak akan berhenti mencuri hati manusia, Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menyebutkan bahwa hati seorang hamba harus selalu digantungkan kepada Allah SWT agar tidak dicuri oleh setan.
“Setan sering mencuri hati kita. Lalu ia ganti dengan rasa takjub diri, takabur, riya', dan alpa kepada Allah, mengikuti selera nafsu dan sejumlah sifat tercela lainnya,” ujar Kia Luqman dikutip NU Online, Selasa (14/8) lewat twitternya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini menjelaskan bahwa setiap kebaikan harus pandai-pandai tersimpan dalam hati yang dipenuhi dengan ketergantungan kepada Allah. Karena menurutnya, kekayaan rahasia seorang hamba dengan Allah merupakan mutiara.
“Simpanlah rahasia ruhani hatimu. Kekayaan rahasiamu dengan Allah itu mutiaramu,” terang penulis buku Jalan Hakikat ini.
Kiai Luqman menukil As-Suhrawardy yang pernah ditanya oleh seseorang dengan pertanyaan, "Manakah yang lebih utama, jika aku tidak melakukan amaliah, aku berada dalam kebatilan. Tapi kalau melakukan kebaikan, aku merasa takjub diri?"
"Lakukanlah kebaikan dan mohonlah ampunan pada Allah dari takjub diri," jelas Kiai Luqman mengutip jawaban As-Suhrawardy. (Fathoni)