Nasional

Takbiran di Pengungsian

Selasa, 21 Agustus 2018 | 16:20 WIB

Takbiran di Pengungsian

Takbiran di pengungsian, Selasa (21/8)

Mataram, NU Online
Takbir malam Idul Adha 1439 tak luput bergema di pengungsian warga terdampak gempa Lombok, Selasa (21/8). Di pos pengungsian Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, para pengungsi mengumandangkan takbir di Masjid Darurah. 

Perjalanan NU Online ke Masjid Daurah diantar tim dari NU Care-NTB. Dari Pos NU Peduli di Kampus UNU NTB Kota Mataram, masjid tersebut ditempuh selama seperempat jam dengan sepeda motor.

Refrendi dari NU Care-LAZISNU NTB mengatakan, daerah yang tengah dilintasi memang daerah dengan tingkat keparahan tinggi oleh adanya gempa. “Banyak bangunan rumah yang roboh, pemiliknya memilih tinggal di pengungsian,” katanya.

Ustadz Sya'roni, tokoh setempat menuturkan Masjid Darurah, sesuai namanya, berupa tenda yang dibuat dalam situasi darurat. Pelaksanaan takbiran menurutnya, karena walaupun dalam situasi mengungsi, masyarakat diharapkan tetap memeriahkan malam Idul Adha dengan takbiran.

Takbiran di NTB sendiri rata-rata berlangsung sejak maghrib hingga sekitar jam sepuluh malam waktu setempat. Saat NU Online tiba, terlihat anak-anak masih semangat mengumandangkan takbir. Anak-anak itu berusia lima hingga sepuluh tahunan. Mereka bergantian bertakbir dengan mikrophone yang disambungkan ke pengeras suara.

Malam itu tak terlihat rona duka dari wajah mereka. Semua anak-anak itu mengatakan senang bisa takbiran walau harus di pengungsian. (Kendi Setiawan)


Terkait