Puisi

Sajak-sajak Sofyan RH. Zaid

Sabtu, 17 Maret 2018 | 04:00 WIB

Sajak-sajak Sofyan RH. Zaid

ilustrasi: theartwolf.com

Sampai

sebutlah "Allah, Allah" # berulang dalam darah
sampai denyut nadi # fasih menyebut sendiri

sebutlah "Allah, Allah" # berulang dalam sembah
sampai Allah datang # menyebut diri-Nya senang

sebutlah "Allah, Allah" # berulang dalam lelah
sampai mata berwahai # sampai kuduk berdawai

sebutlah "Allah, Allah" # terus dalam pasrah
sampai mabuk dan moksa # sampai gema di mana-mana

2018
Surat kepada Jibril

Jibril, bisiki aku takdir # meski lewat angin semilir
ini darah ini dada # itu gelap itu cahaya
aku seperti berada # antara surga dan neraka

o, jiwa yang sedih # melayang melepas pedih
: di mana tubuhku # yang disembunyikan waktu
lorong rahasia membentang # garis nasib memanjang

aku kini terdampar # sendiri dan terkapar
diamuk dendam kota # di lembah kata
hitam segala harapan # udara harum kematian

2015


Surat kepada Ibu

di dunia yang sementara # selainmu aku tak percaya
itu sebab hati tak nyeri # ketika ada yang mengkhianati

2018
Suluk Laut II

sudah terlanjur jauh # berulang kali jatuh
untuk kita kembali # pada mula sepi
jiwa memilih jiwa # tubuh bisa apa
pasrah pada tanah # sembah mencari arah
mengalir saja perlahan # sampai berjumpa lautan
kita menjadi gelombang # berkejaran dengan riang
menyatu dengan keluasan # menderas dalam kebebasan

2015

Toleransi

lihat burung gereja itu terbang # ke dalam masjid bersarang

2018


Penulis lahir di Sumenep 08 Januari 1986. Alumni PP Annuqayah Lubangsa Sumenep, dan Falsafah Agama, Universitas Paramadina Jakarta.Karya-karyanya berupa puisi dan esai terbit di sejumlah media, seperti  Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Pos, Indopos, Padang Ekspres, Pikiran Rakyat, Riau Pos, Seputar Indonesia, Solopos, Minggu Pagi, Horison, Annida, Basabasi.co, dan sebagainya.Sejumlah karyanya juga tergabung dalam buku bersama, semisal Empat Amanat Hujan (DKJ, 2010), Narasi Tembuni (KSI, 2012), Suara 5 Negara (Tuas Media, 2012), Tifa Nusantara (TKSN, 2013, 2015, 2016), Dari Negeri Poci (KKK, 2014, 2015, 2017),Bersepeda ke Bulan (Indopos, 2014), Nun (Indopos, 2015) Lentera Sastra II (LSI, 2014), Pengantin Langit (KSI, 2014), Gelombang Puisi Maritim (DKB, 2016), Pasie Karam (DKAB, 2016), Menembus Arus Menyelami Aceh (207), dan lainnya. Buku puisi tunggalnya Pagar Kenabian (TareSI, 2015) masuk 15 nominasi Anugerah HPI (2015). Kini tinggal di Bekasi sebagai editor, konsultan, dan redaktur sambil menyiapkan buku trilogi puisi pagar bagian dua: Pagar Cahaya.




Terkait