Buleleng, NU Online
Kongres GP Ansor ke XIV di Surabaya nanti diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang amanah serta komitmen melakukan perubahan konstruktif bagi organisasi pemuda Ansor. Disamping itu, pucuk pimpinan mampu menjaganya dari komoditas politik semata.
”Kalau kita lihat, Ansor masih banyak membutuhkan perhatian dan pengembangan. Disini dibutuhkan pemimpin yang betul-betul amanah mengembangkan organisasi dengan benar,” ujar ketua PC Ansor Buleleng, Bali Amir Hamzah, ketika dihubungi NU Online melalu situs jejaring sosial-nya, Jum'at (7/1).<>
Lebih jauh, Amir Hamzah menilai perebutan kursi ketua umum Ansor sepertinya hanya mengarah pada peningkatan karir politik. “Hal ini tidak boleh terjadi, karena biasanya perhatian dan membangun Ansor akan terabaikan. Dia akan sibuk untuk mencapai karir politiknya,” tambahnya.
Menyinggung munculnya kandidat ketua umum yang berlatar belakang politisi, ia tidak mempermasalahkan. Bahkan dengan tegas menyatakan siapapun bisa menjadi ketua umum asal bisa melakukan perbaikan untuk Ansor. “Selama tidak mempolitisir Ansor, saya kira sah-sah saja menjadi Ketum Ansor,” tandas Amir diplomatis tanpa menyebut dukungannya kepada salah satu kandidat.
Keberadaan Ansor NU ke depan, harapnya, harus mampu menjadi benteng bagi generasi muda Islam dari perilaku jahiliyah yg mulai berkembang dewasa ini. Diantaranya, banyaknya perjudian, seks bebas, mira santika dan perbuatan yang melanceng dari norma-norma agama.
“Peran Ansor harus serius melakukan amar ma’aruf nahi munkar, karena sekarang banyak dilakukan generasi muda,” tegas Amir.
Mengenai program mendatang, Amir mengusulkan perlunya mendesain program-program sosial yang langsung menyentuh umat dan tentunya melibatkan pemuda secara aktif. Ia mencontohkan, GP Ansor Cabang Buleleng ini telah mewadahi pemuda dengan membentuk group band religi “Fitrah Band”.
"Alhamdulillah melalui band, Ansor mampu meminimalisr hal-hal negative dalam diri pemuda,” ungkapnya seraya menambahkan Fitrah band bisa dilihat melalui situs youtube. (adb)
Kongres GP Ansor ke XIV di Surabaya nanti diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang amanah serta komitmen melakukan perubahan konstruktif bagi organisasi pemuda Ansor. Disamping itu, pucuk pimpinan mampu menjaganya dari komoditas politik semata.
”Kalau kita lihat, Ansor masih banyak membutuhkan perhatian dan pengembangan. Disini dibutuhkan pemimpin yang betul-betul amanah mengembangkan organisasi dengan benar,” ujar ketua PC Ansor Buleleng, Bali Amir Hamzah, ketika dihubungi NU Online melalu situs jejaring sosial-nya, Jum'at (7/1).<>
Lebih jauh, Amir Hamzah menilai perebutan kursi ketua umum Ansor sepertinya hanya mengarah pada peningkatan karir politik. “Hal ini tidak boleh terjadi, karena biasanya perhatian dan membangun Ansor akan terabaikan. Dia akan sibuk untuk mencapai karir politiknya,” tambahnya.
Menyinggung munculnya kandidat ketua umum yang berlatar belakang politisi, ia tidak mempermasalahkan. Bahkan dengan tegas menyatakan siapapun bisa menjadi ketua umum asal bisa melakukan perbaikan untuk Ansor. “Selama tidak mempolitisir Ansor, saya kira sah-sah saja menjadi Ketum Ansor,” tandas Amir diplomatis tanpa menyebut dukungannya kepada salah satu kandidat.
Keberadaan Ansor NU ke depan, harapnya, harus mampu menjadi benteng bagi generasi muda Islam dari perilaku jahiliyah yg mulai berkembang dewasa ini. Diantaranya, banyaknya perjudian, seks bebas, mira santika dan perbuatan yang melanceng dari norma-norma agama.
“Peran Ansor harus serius melakukan amar ma’aruf nahi munkar, karena sekarang banyak dilakukan generasi muda,” tegas Amir.
Mengenai program mendatang, Amir mengusulkan perlunya mendesain program-program sosial yang langsung menyentuh umat dan tentunya melibatkan pemuda secara aktif. Ia mencontohkan, GP Ansor Cabang Buleleng ini telah mewadahi pemuda dengan membentuk group band religi “Fitrah Band”.
"Alhamdulillah melalui band, Ansor mampu meminimalisr hal-hal negative dalam diri pemuda,” ungkapnya seraya menambahkan Fitrah band bisa dilihat melalui situs youtube. (adb)
