Washington, NU Online
Menlu Amerika Serikat (AS) Condoleezza Rice, Kamis (8/2) menuduh Presiden Venezuela Hugo Chavez menghancurkan negaranya sendiri.
"Saya yakin bahwa presiden Venezuela itu benar-benar menghancurkan negaranya sendiri secara ekonomi dan politik," kata Rice pada Komite Parlemen bidang Urusan Luar Negeri.<>
Hubungan AS -Venezuela memburuk sejak Chavez terpilih untuk pertama kali sebagai presiden tahun 1998. Ia kemudian terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun Desember tahun lalu.
Pekan lalu para anggota parlemen pro Chavez memberikan kekuasaan sepenuhnya untuk memimpin negaranya. Chaves berjanji akan menggunakan kekuasaannya untuk menasionalisasikan perusahaan minyak asing demi kepentingan umum dan memberikan saham mayoritas perusahaan milik negara dalam operasi-operasi minyak.
Chavez, seperti dilansir sumber AFP, menyebut Presiden AS George W.Bush setan dan penjahat perang, sementara AS menuduhnya sebagai kekuatan yang dapat menggoyahkan kawasan Amerika Latin.
"Satu hal yang ingin kita hindarkan adalah memasuki percecokkan retorika dengan presiden Venezuela itu, karena jelas itu di luar perhatian agenda positif kita di Amerika Latin," kata Rice kepada para anggota parlemen. (dar)
Menlu Amerika Serikat (AS) Condoleezza Rice, Kamis (8/2) menuduh Presiden Venezuela Hugo Chavez menghancurkan negaranya sendiri.
"Saya yakin bahwa presiden Venezuela itu benar-benar menghancurkan negaranya sendiri secara ekonomi dan politik," kata Rice pada Komite Parlemen bidang Urusan Luar Negeri.<>
Hubungan AS -Venezuela memburuk sejak Chavez terpilih untuk pertama kali sebagai presiden tahun 1998. Ia kemudian terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun Desember tahun lalu.
Pekan lalu para anggota parlemen pro Chavez memberikan kekuasaan sepenuhnya untuk memimpin negaranya. Chaves berjanji akan menggunakan kekuasaannya untuk menasionalisasikan perusahaan minyak asing demi kepentingan umum dan memberikan saham mayoritas perusahaan milik negara dalam operasi-operasi minyak.
Chavez, seperti dilansir sumber AFP, menyebut Presiden AS George W.Bush setan dan penjahat perang, sementara AS menuduhnya sebagai kekuatan yang dapat menggoyahkan kawasan Amerika Latin.
"Satu hal yang ingin kita hindarkan adalah memasuki percecokkan retorika dengan presiden Venezuela itu, karena jelas itu di luar perhatian agenda positif kita di Amerika Latin," kata Rice kepada para anggota parlemen. (dar)
