Warta

Asosiasi Pesantren NU: Jangan Kaitkan Teror Bom dengan Pesantren

Jumat, 24 Juli 2009 | 04:09 WIB

Jakarta, NU Online
Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) atau Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) meminta semua pihak tidak mengaitkan tragedi ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, dengan pesantren.

"Pesantren tidak mengajarkan hal-hal seperti itu (terorisme)," kata Wakil Ketua Pengurus Pusat RMI, Abdul Adhim, di Jakarta, Kamis (23/7), kemarin.<>

Ia mengatakan, munculnya berbagai aksi teror bom, merupakan reaksi kekecewaan terhadap situasi dan kondisi bangsa belakangan ini. Selain itu juga karena pemahaman agama yang dangkal dari pelaku. Jika Islam dipahami secara benar dan mendalam, orang tak akan mudah melakukan aksi-aksi yang memakan banyak korban nyawa.

Diakui Adhim, munculnya pemberitaan media massa yang mengaitkan aksi teror dengan pesantren bisa merusak citra baik lembaga pendidikan tertua di Nusantara itu.

"Berita media yang menyebut-nyebut pesantren terkait bom membuat nama pesantren buruk," katanya.

Pesantren, kata Adhim, telah berjasa besar mencetak tokoh besar dalam perjalanan bangsa Indonesia. Hingga kini tidak terhitung, berapa banyak tokoh nasional yang lahir dari kalangan santri.

"Sejak berabad-abad lalu, jasa pesantren sangat besar. Kehebatan pesantren dalam hal ini tidak bisa diragukan. Tokoh yang dilahirkan juga teruji," katanya.

Ia menjamin, pesantren yang berada di bawah naungan NU mengajarkan kedamaian kepada umat. "Pesantren NU yang ada dalam naungan RMI dijamin tidak akan mengajarkan hal-hal yang bertentangan," jelasnya. (rif)


Terkait