Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku masih akan berpikir ulang untuk menggunakan hak pilihnya atau tidak alias golput dalam Pemilu Presiden (Pilpres) pada 8 Juli nanti.
Ia mengatakan, masih akan melihat perubahan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU). "(golput atau tidak) nanti saya lihat-lihat lagi, KPU jujur atau tidak," ungkapnya usai mengikuti diskusi di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (13/6).<>
Jika KPU mampu bekerja dengan baik dan tak mengulangi kerja buruknya seperti terlihat pada Pilkada Jatim, Gus Dur mengimbau para pendukung dan simpatisannya agar memilih salah satu capres. Satu syaratnya, pemilu berjalan jujur.
Sebaliknya, jika KPU kembali melakukan kecurangan, Gus Dur memastikan untuk golput. "Kalau misalkan KPU tak jujur seperti kasus Pilgub Jawa Timur, maka, ya, buat apa," tukasnya.
Sebelumnya, usai pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Kamis (11/6) lalu, Gus Dur menyatakan akan golput dalam Pilpresn nanti. Alasannya, kata dia, proses Pilpres yang diselenggarakan penuh kecurangan.
"Pokoknya saya sendiri golput, terserah yang lain, saya tidak ajak-ajak," ujar Gus Dur saat ditanya mengenai pilihan pendukung dan konstituen PKB kubunya pada Pilpres nanti. (rif)