Jakarta, NU Online
Mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mempertanyakan maksud Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ((SBY) yang memanggil 11 menteri asal partai politik pendukung pemerintah menyusul disepakatinya pembahasan hak angket dan interpelasi impor beras oleh DPR.
Pemanggilan tersebut, menurut Gus Dur tidak menjadi masalah. Namun, kemudian muncul kesan bahwa SBY tak siap menghadapi parlemen dalam hak angket dan interpelasi impor beras tersebut.
<>"Pertemuan itu sih boleh-boleh saja. Tapi SBY itu takut kepada importir beras atau takut kepada rakyat?" ungkap Gus Dur dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (21/1).
Gus Dur mengaku tidak mendapatkan undangan dari SBY. "Saya saja nggak pernah diundang," ketusnya.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini pun dengan tegas menolak impor beras tersebut. Gus Dur menyarankan pemerintah untuk mencari cara lain mengatasi persoalan beras tersebut. “Cari solusi lain saja,” tegasnya.
Menurut Gus Dur, impor beras tersebut akan menguntungkan pengusaha beras dan beberapa elit politik yang terkait yang terkait dengan pemerintahan sekarang. “Itu nanti akan menguntungkan pengusaha beras dan beberapa orang yang terkait dengan pemerintah," ujarnya. (rif)