Pemerintah Iran mengatakan gencatan senjata Israel di Gaza, Palestina, tidak cukup untuk menghentikan konflik dengan para pejuang Palestina dan menyerukan penarikan pasukan Israel dari daerah yang dikuasai Hamas itu.
"Penghentian serangan udara, laut dan darat tanpa penarikan pasukan dari posisi-posisi yang diduduki tidak cukup untuk menghentikan bentrokan senjata," kata Menlu Iran Manouchehr Mottaki dalam sebuah pernyataan di Teheran, Ahad (18/1).<>
"Keberadaan pasukan di tempat-tempat ini pada hakikatnya adalah provokatif, dan tidak ada jaminan bagi diakhirinya perang itu," katanya.
Pada pukul 02:00 waktu setempat (07:00 WIB) Ahad, Israel secara sepihak menghentikan serangan 22 harinya di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 1.200 warga Palestina.
Mottaki mengatakan keputusan itu menunjukkan bahwa "para pemimpin Israel telah gagal mencapai tujuan-tujuan mereka yang telah diumumkan itu."
Iran adalah pendukung kuat Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dan tidak mengakui Israel musuh bebuyutannya itu.
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, Sabtu (17/1) mengumumkan berakhirnya operasi serangan Israel tetapi mengatakan pasukan akan tetap berada di Gaza untuk sementara dengan perintah membalas tembakan jika diserang.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak Juni 2007 bersumpah akan menghancurkan negara Yahudi itu mengatakan pihaknya tidak akan menerima kehadiran seorang pun serdadu Israel di wilayah itu. (ant/dar)