Kebangkitan agama Islam bukan karena hunusan pedang atau perang. Tapi karena kedamaian yang diujudkan dengan akhlakul karimah, budi pekerti yang baik. Tahun baru hijriyah, memberi inspirasi kepada kita untuk menuju ke jalan yang baik, meninggalkan kemaksiatan. Bukan memukul genderang perang.
“Islam jaya dengan akhlakul karimah, bukan dengan anarkis atau bom mengebom,” ujar pengasuh pondok pesantren Assalafiyah Luwungragi, Kec Bulakamba, Brebes KH Subekhan Makmun usai pagelaran pawai taaruf tahun baru hijriyah 1432 di Kompleks pesantren Assalafiyah Selasa Sore (7/12).<>
Kesempurnaan tahun baru, lanjutnya, diujudkan dengan memohon ampunan kepada Yang Maha Pengampun, Allah SWT. Dan memohon ditunjukan pada jalan yang benar agar mencapai kesuksesan untuk meraih masa depan. Mengingat kemaksiatan sudah merajalela, maka kran-kran kemaksiatan harus ditutup serapat mungkin. Pergantian tahun, bukan dengan hingar bingar pesta kemaksiatan dan kegiatan mubadzir.
“Hijrah di era sekarang, meninggalkan kemaksiatan menuju ketaatan, meninggalkan sifat kikir menjadi dermawan, meninggalkan sifat buruk ke sifat baik,” terangnya.
Kiai Subekhan mengingatkan, agar umat islam berikhtiar mencari jalan yang terbaik, jalan yang diridloi Allah SWT. Perkembangan peradaban, menjadikan manusia dibuat bingung pada berbagai pilihan, mana yang haq dan mana yang batil.
“Hanya dengan keimanan dan ketakwaan yang kokoh, akan mengantar kita menuju ke jalan orang-orang yang diberi nikmat-Nya,” ungkap Kiai Subekhan.
Kebangkitan Islam, sambungnya, juga terwujud manakala umat Islam memiliki jiwa dermawan. Menyayangi anak yatim piatu, orang-orang terlantar jangan hanya dilakukan pada bulan Muharram saja. Tetapi hendaknya dilakukan setiap saat. Termasuk didalamnya penerapan zakat, infaq dan sodaqoh akan membangkitkan kejayaan Islam.
Memasuki tahun 1432 hijriyah, Kiai Subekhan optimis kehidupan umat islam dan bangsa Indonesia bakal memasuki tahapan sejahtera. Pasalnya tahun ini dikategorikan sebagai ‘tahun ba’. Tahun Ba, menurut Kiai Subekhan mengandung makna Barokah. Artinya, umat Islam khususnya rakyat Indonesia bakal mendapat barokah yang melimpah dari Allah SWT. Indikasinya, bumi kita akan lebih hijau karena lebih banyak diguyur hujan, hujan barokah. Maka sebagai wujud syukur memasuki tahun 1432 hijriyah umat islam meningkatkan kebaikan. “Sebab kebaikan yang dilakukan oleh 1 orang muslim akan berimbas kebaikan pada 100 orang disekitarnya,” tandasnya.
Agenda rutin Pesantren Assalafiyah Luwungragi dalam menyambut tahun baru hijriyah dengan berbagai kegiatan. Ketua panitia penyelenggara Al Fiqri Kholil menjelaskan, kegiatan yang digelar berupa Istighosah doa akhir tahun dan doa awal tahun, Khotmil dan semaan Al quran serta santunan anak yatim piatu dan orang jompo. “Mudah-mudahan kegiatan ini mampu mensyiarkan makna tahun baru Islam,” ucapnya.
Sementara, di desa Sitanggal Kecamatan Larangan Brebes Selasa (7/12) digelar pengajian umum dalam rangka tahun baru hijriyah. Pengajian yang dikemas lewat Nada dan Dakwah itu diisi Mubalighoh Hj Aminah. Dalam kesempatan tersebut pengusaha muda Brebes Hj Idza Priyanti membagikan bingkisan kepada alim ulama, tokoh masyarakat dan anak yatim piatu serta orang jompo. “Jangan dilihat besarnya, tapi nilailah rasa kepedulian perusahaan kepada masyarakat Sitanggal,” ungkap Idza yang juga direktur PO Dewi Sri itu. (was)