Semarang, NU Online
Wakil presiden yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Golkar, H M Jusuf Kalla meminta agar kerja sama dengan organisasi Nahdlarul Ulama yang selama ini sudah bisa dibangun supaya diteruskan.
Hal itu dikatakan Rois Syuriah PWNU Jateng, KH M Masruri Mughni yang bersama KH Dimyati Rois bertemu Ketua Umum Partai Golkar tersebut di ruang lobi Hotel Pandaran Semarang, Ahad (2/11), usai<> bertemu wapres.
Pertemuan ketiga tokoh tersebut dilakukan usai Jusuf Kalla yang juga Wapres bertemu dengan tokoh-tokoh NU se-Jateng pada acara "Silaturahmi Tokoh-Tokoh NU se-Jateng dengan Wapres".
Ia mengatakan, ada beberapa kerja sama antara Golkar dengan NU secara perorangan supaya diteruskan. Jusuf Kalla usai acara tersebut kemudian meninggalkan ruangan dan bertemu dengan Dimyati Rois dan Masruri Mughni. Ketiganya lantas berjabat tangan dan berangkulan, kemudian berbicara dalam satu meja di ruang lobi hotel tersebut.
Masruri Mughni mengatakan, gerakan yang dilakukan NU adalah gerakan model dan sudah berjalan tengah, tidak "nabrak-nabrak". "Golkar melihat NU kok sepertinya ada kesamaan dalam gerak, tidak ’nabrak-nabrak’, cuma itu saja pertemuan kami dengan beliau," katanya.
Ia mengatakan, secara struktur NU, tidak akan berbicara politik. "Ini harus kita jaga dan saya tidak mau, tetapi masalah perorangan, itu silahkan," katanya.
Ketika ditanya soal pencalonan Mohammad Adnan (Ketua PWNU Jateng) sebagai cawagub bersama Bambang Sadono sebagai cagub, dia mengatakan, kalau NU --secara struktur--tidak mencalonkan.
"Cuma kultur NU, dia (Adnan) adalah pengurus NU. Setelah katakan dari kader-kader NU tidak siap, kemudian ada yang diingkan dan kita cari jalan keluarnya," katanya.
Acara Silaturahmi Tokoh-Tokoh NU se-Jateng dengan Wapres tersebut diikuti 127 peserta yang terdiri dari pengurus cabang sebanyak 72 peserta, 24 peserta dari lembaga dan badan otonom NU, serta 31 peserta dari pengurus harian PWNU Jateng. Tampak hadir pada acara tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Jateng Bambang Sadono. (ant/nun)
