Warta

Kang Said: Amerika Tak Demokratis Jika Memveto Kemerdekaan Palestina

Senin, 19 September 2011 | 13:58 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama sebagai civil society di Indonesia yang berbasis massa Islam, secara mutlak mendukung keinginan Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat secara penuh. Sebaliknya, NU mengecam rencana Amerika Serikat menghalangi kemerdekaan Palestina.

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj mengatakan, Palestina memang sudah semestinya menjadi negara merdeka, sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB terkait wilayahnya yang diterbitkan tahun 1967.

"Palestina itu seharusnya merdeka sejak tahun enam tujuh (1967, red). Itu keputusan PBB dan kita semua harus mendukung. Palestina mayoritas warganya Islam, dan itu sudah menjadi keharusan NU mendukung kemerdekaan mereka," tegas Kiai Said di Jakarta, Senin, 19 September 2011.<>

Kemerdekaan Palestina sejauh ini dianggap terhalang oleh kahadiran Israel, yang secara terus menerus mengikis dan menguasai wilayah. Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa, dengan tegas menganggap Israel tak hanya mendzalimi Palestina, namun juga menyebutnya negara aneh.

"Umumnya negara itu ada rakyat, ada wilayah dan baru merdeka. Israel itu kan tidak, tentara mereka dulu datang, merebut wilayah dan memanggil pulang warganya. Itu aneh," sambung Kang Said.

Terkait keinginan memerdekakan diri tersebut, otoritas penguasa di Palestina telah mengirimkan proposal ke Dewan Keamanan PBB dan rencananya akan dilakukan sidang pembahasannya pada Jumat mendatang. Sejauh ini sejumlah negara di benua Eropa dan hampir semua negara Arab memberikan dukungan kemerdekaan palestina.   

sayang, keinginan Palestina merdeka mendapat tentangan dari Amerika Serikat, yang santer dikabarkan siap menggunakan hak veto milikinya, jika Dewan Keamanan PBB mengesahkan terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Terkait hal tersebut Kang Said menyampaikan kecaman.

"Tentu sangat disayangkan kalau Amerika sampai memveto keputusan PBB. Apalagi Obama di awal pemerintahannya mengaku tidak membenci Islam,  mengklaim Amerika sebagai negara yang paling demokratis. Semoga Palestina bisa segera menjadi negara merdeka," tandas Kang Said, pria asal Cirebon yang mendapat julukan doktor tasawuf.

Sebagai dukungan nyata untuk terbentuknya negara Palestina yang mendeka dan berdaulat, Kang Said akan mendorong pemerintah RI agar juga mendukung hal tersebut. "Saya yakin Indonesia sudah memberikan dukungan. Tapi jika belum, NU akan mendorong agar Indonesia mendukung dan mengakui negara Palestina yang merdeka," tuntasnya.

Redaktur    : Emha Nabil Haroen
Kontributor : Samsul Hadi     



Terkait