Warta

Kantor Baru Depag 20 Lantai Diresmikan

Senin, 5 Oktober 2009 | 11:28 WIB

Jakarta, NU Online
Gedung kantor baru Departemen Agama (Depag) diresmikan penggunaannya pada Senin (5/10). Gedung 20 lantai yang dibangun di Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat itu diresmikan langsung oleh Menteri Agama, Muhammad Maftuh Basyuni.

Hadir pada acara tersebut, mantan Menag, Malik Fadjar; Sekjen Depag, Bahrul Hayat; Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni; Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Yaqub; dan beberapa perwakilan Duta Besar negara-negara sahabat.<>

"Gedung ini dibangun di lokasi gedung utama Depag yang mulai digunakan sebagai kantor pusat sejak 1963 pada masa Menteri Agama almarhum KH Syaifuddin Zuhri," ujar Menag.

Ia menambahkan, ide mendirikan kantor pusat yang dapat menampung seluruh kegiatan Depag di Jalan Thamrin ini sebenarnya muncul sejak lama. Bahkan, sebelumnya sempat terbengkalai pembangunannya.

Menurutnya, beberapa Menteri Agama setelah periode KH Saifuddin Zuhri, yaitu (almarhum) KH Mohammad Dachlan, Prof Dr HA Moekti Ali dan H Alamsjah Ratu Prawiranegara, berkantor di tempat itu, sebelum adanya gedung di Jalan Lapangan Banteng Barat yang diresmikan Menteri Agama (almarhum) Munawir Sadzali MA.

Keberadaan gedung perkantoran Depag di lokasi yang amat strategis ini, lanjut Menag, dipertahankan karena merupakan salah satu tapak sejarah Depag.

"Kepada jajaran Depag, saya berpesan peliharalah gedung ini sebaik-baiknya dan pancarkan misi Depag dari tempat ini," ujarnya.

Rencananya, gedung kantor itu akan diisi bagian Litbang dan Diklat Depag, Enam Bimas, yakni Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen Protestan, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Budha, dan Kong Huchu, serta Lembaga Kerukunan Umat Beragama (LKUB).

"Kami mengharapkan gedung ini dapat mempererat persatuan dan kesatuan. Semua agama yang diakui di Indonesia mendapat tempat di sini. Untuk itu jangan ada lagi pertentangan. Pertentangan itu tidak ada yang benar, semuanya salah. Yang benar itu kita harus rukun satu sama lainnya," kata Menag. (rif)


Terkait