Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Assidiqiyah KH Muhammad Nur Iskandar SQ menyatakan dirinya tidak mendukung salah satu calon ketua umum PBNU yang akan dipilih oleh perwakilan pengurus wilayah dan cabang NU seluruh Indonesia dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, Maret mendatang.
Hal ini disampaikannya terkait pemberitaan yang menyatakan dirinya mendukung salah satu calon. ”Kita belum saatnya dukung-mendukung,” katanya dihubungi NU Online, Rabu (3/1).<>
Sebelumnya diwartakan, Kiai Nur mendukung mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor Slamet Effendy Yusuf dalam Muktamar Makassar. Warta ini diterima oleh NU Online dalam satu rilis pers yang disebarkan ke sejumlah wartawan.
Kiai Nur memberikan klarifikasi, pernyataan yang ’seolah-olah’ dukungan itu bermula ketika di sebuah forum dirinya ditanya tantang sosok Slamet Effendy Yusuf. ”Ya saya jawab, baik-baik saja,” katanya singkat.
Ia menambahkan, dirinya tidak berada dalam kapasitas mendukung salah satu calon karena tidak mempunyai suara dalam Muktamar. ”Yang punya suara kan owner NU ini, ya peserta Muktamar nanti,” katanya.
Terlepas soal dukung mendukung, ia berharap pemimpin NU ke depan dapat meneruskan langkah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam merekatkan berbagai elemen bangsa.
”Saya cuma berharap, ketua PBNU ke depan ini bisa memperkuat bangsa. Gus Dur kan sudah wafat. Maka ketua yang melanjutkan nanti kita harapkan meneruskan upaya dalam merekatkan bangsa ini,” katanya. (nam)
Pengasuh Pondok Pesantren Assidiqiyah KH Muhammad Nur Iskandar SQ menyatakan dirinya tidak mendukung salah satu calon ketua umum PBNU yang akan dipilih oleh perwakilan pengurus wilayah dan cabang NU seluruh Indonesia dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, Maret mendatang.
Hal ini disampaikannya terkait pemberitaan yang menyatakan dirinya mendukung salah satu calon. ”Kita belum saatnya dukung-mendukung,” katanya dihubungi NU Online, Rabu (3/1).<>
Sebelumnya diwartakan, Kiai Nur mendukung mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor Slamet Effendy Yusuf dalam Muktamar Makassar. Warta ini diterima oleh NU Online dalam satu rilis pers yang disebarkan ke sejumlah wartawan.
Kiai Nur memberikan klarifikasi, pernyataan yang ’seolah-olah’ dukungan itu bermula ketika di sebuah forum dirinya ditanya tantang sosok Slamet Effendy Yusuf. ”Ya saya jawab, baik-baik saja,” katanya singkat.
Ia menambahkan, dirinya tidak berada dalam kapasitas mendukung salah satu calon karena tidak mempunyai suara dalam Muktamar. ”Yang punya suara kan owner NU ini, ya peserta Muktamar nanti,” katanya.
Terlepas soal dukung mendukung, ia berharap pemimpin NU ke depan dapat meneruskan langkah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam merekatkan berbagai elemen bangsa.
”Saya cuma berharap, ketua PBNU ke depan ini bisa memperkuat bangsa. Gus Dur kan sudah wafat. Maka ketua yang melanjutkan nanti kita harapkan meneruskan upaya dalam merekatkan bangsa ini,” katanya. (nam)
