Muslim di Australia Punya Tiga Alternatif Hari Raya Idul Adha
Senin, 17 Desember 2007 | 07:21 WIB
Brisbane, NU Online
Komunitas Muslim di negara bagian Queensland, Australia, termasuk mereka yang berasal dari Indonesia, memiliki tiga alternatif hari perayaan Idul Adha 1428 Hijriah, yakni 19, 20, dan 21 Desember 2007.
Informasi yang dihimpun dari komunitas Muslim Indonesia di Brisbane, Senin, menyebutkan, sejumlah masjid dan pusat pendidikan Islam di kota Brisbane dan sekitarnya menyelenggarakan shalat Idul Adha berjamaah sehingga mereka dapat memilih sesuai dengan keinginan masing-masing.
<>Presiden Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), Mohamad Fauzi, mengatakan, Masjid West End misalnya merayakan Idul Adha pada Rabu (19/12) karena ulama masjid yang terletak di Jalan Princhester No.12, West End, Brisbane, itu merujuk pada jatuhnya wukuf di Arafah, Arab Saudi.
"Jadi ada yang berpatokan kapan wukuf namun ada juga yang berpendapat lain," katanya.
Selain West End, masjid yang menyelenggarakan shalat Idul Adha pada 19 Desember pagi adalah Masjid Lutwyche yang beralamat di Jalan Fuller 33, Lutwyche, sedangkan para jamaah Masjid Rochedale yang beralamat di Jalan Logan 2674 Eight Miles Plains menyelenggarakan shalat Idul Adha pada Kamis pagi (20/12).
Bagi warga Muslim yang merayakan Idul Adha hari Jumat (21/12), mereka dapat ikut shalat Id di Masjid Kuraby di Jalan Beenleigh 1408, Kuraby, atau di dua sekolah Islam yakni "Islamic School Durack" di Jalan Blunder 724, Durack, dan di "Islamic School Karawatha" di Jalan Acacia 49, Karawatha.
Berbeda dengan perayaan Idul Adha di Tanah Air yang diisi dengan penyembelihan hewan kurban, komunitas Muslim manca negara di Australia umumnya mengawalinya dengan shalat berjamaah dan dilanjutkan dengan acara silaturrahmi dan makan bersama. (ant/sir)