Warta

PBNU Serukan Salat Gaib dan Doa Bersama Untuk Burhanuddin Rabbani

Kamis, 22 September 2011 | 10:35 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj menyampaikan duka yang mendalam atas terbunuhnya mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani akibat bom bunuh diri, Selasa 20 September 2011. Peristiwa tragis itu terjadi di rumah Rabbani, yang terletak di kawasan kantor perwakilan diplomatik yang dijaga ketat di Kabul, Afganistan.

Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa, menganggap kejadian tersebut justru tidak akan menyelesaikan pertikaian yang hingga saat ini belum menemukan jalan damai.

"Terbunuhnya Burhanuddin Rabbani tidak menyelesaikan masalah di Afghanistan, namun justru menambah masalah baru. Karena efek negatif terbunuhnya Rabbani akan semakin meluas," tegas Kang Said saat menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Afghanistan untuk Republik Indonesia Fazlurrahman Fazil di Kantor PBNU, 22 September 2011.
<>
Menurut Kang Said, kejadian ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Afghanistan belum bisa menghormati perbedaan pendapat di tengah konflik yang masih berlangsung di sana. Pasca terbunuhnya Rabbani yang juga Ketua Dewan Tinggi Perdamaian Afganistan ini akan semakin mempersulita perdamaian yang sedang diupayakan. "Setelah (kejadian) ini, Afghanisthan mau dibawa kemana?" tanya Kang Said.

Di mata Kang Said, Burhanuddin Rabbani adalah tokoh yang dikenal sangat moderat, toleran dan mau mendengarkan pihak-pihak yang sedang bersengketa. "Aqidahnya (Rabbani) mirip-mirip NU," lanjut Kang Said.

Kang Said juga menginstruksikan seluruh warga NU untuk menggelar doa bersama dan salat gaib untuk Burhanuddin Rabbani. "Beliau adalah pribadi yang baik, memerjuangkan perdamaian di Afghanistan tanpa lelah. Semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk Burhanuddin Rabbani," pungkas Kang Said.

Penulis: Emha Nabil Haroen


Terkait