Banyumas, NU Online
Setelah terpilih kembali untuk kedua kalinya, apa yang akan dilakukan H Taefur Arofat bersama kepengurusannya lima tahun ke depan? “Menyelesaikan program perguruan tinggi NU,” tandasnya.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas hingga kini belum bisa membangun perguruan tinggi. Selama ini dilakukan adalah menyelenggarakan pendidikan TK sampai SMA/ SMK.
<>“Untuk pendidikan kelas menengah ke bawah, kami tak mau kalah dari organisasi Islam lain. Bahkan banyak sekolah NU terpaksa menolak murid,” ungkapnya.
Perguruan tinggi NU di Banyumas saat ini hanya Politeknik Ma’arif di Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan yang baru berjalan dua tahun dengan program D-3 Komputer dan Otomotif, serta D-2 pendidikan guru TK. “Kami akan mengoptimalkan kampus itu agar bisa memberikan sumbangsih bagi organisasi dan masyarakat Banyumas,” tuturnya di Purwokerto, Senin (9/7).
Untuk urusan internal, Taefur siap memantapkan kepengurusan lima tahun mendatang, yakni lewat pembenahan organisasi dan penyegaran kepengurusan. “Soal sikap terhadap Pilkada, secara kelembagaan sudah jelas. Kami netral. Namun, bagi warga NU yang penting calon yang didukung seiman, berpihak ke NU, dan bisa memberikan kontribusi,” ujarnya.
H Taefur Arofat, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Karangsuci, Kelurahan Purwanegara, Purwokerto Utara terpilih kembali menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas 2007-2012.
KH Ahbib Mukti dari Rawalo menduduki posisi Ketua Rais Syuriah. Mereka terpilih dalam Konferensi Cabang PCNU yang berlangsung di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Minggu (8/7) lalu.
Konfercab diikuti sekitar 800 peserta, sedangkan yang memiliki hak pilih adalah pengurus ranting 314 suara dan majelis wakil cabang (PWC) 27 orang. Pengurus cabang demisioner, sesuai dengan tata tertib yang disepakati tidak memiliki hak suara. (gpa/man)