Probolinggo, NU Online
Acara pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang dipusatkan di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jum’at (2/11) kemarin menjadi forum saling memberikan wejangan dan introspeksi antar sejumlah kiai dan pengurus NU.
KH Hasan Mutawakil, selaku pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, berkesempatan membuka acara Konferwil itu. Dalam sambutannya merangkap sebagai ketua panitia, Kiai Hasan berharap siapa pun yang terpilih nanti mampu membesarkan peran jam’iyah NU.
&l<>dquo;Saat ini, NU perlu menyumbangkan pemikiran untuk bangsa dan Negara, serta melindungi bangsa dari aliran-aliran sesat, baik lokal maupun internasional,” ujarnya seperti dikutip kontribitor NU Online Hilmi Setiawan.
Berbeda dengan Kiai Hasan, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang akan didemisioner Ali Maschan lebih menyoroti permasalahan di dalam tubuh NU sendiri, terutama terkait posisi sebagai ormas Islam.
“Pada masa para wali dulu, Islam itu berperan menjadi noto ati (menata hati, red). Tetapi sekarang, Islam berubah menjadi noto negoro (menata negara),” tukas Ali Maschan menyinggung kiprah NU belakangan ini.
Selain masalah bergesernya fungsi Islam tadi, Kiai Maschan juga meresahkan munculnya konsep Khilafah yang berkembang baru-baru ini. Ia berpendapat, konsep Khilafah sudah menjadi tandingan NKRI. “Saat ini yang perlu di-Islamkan itu adalah orangnya, bukan bangsanya,” papar Kyai Maschan.
Acara pembukaan Konferwil NU Jatim itu ditutup amanat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi. Dikatakannya, NU Jawa Timur itu besar dan kuat, namun besar pula problem yang ada di dalamnya.
“Ini semua terjadi karena faktor jumlah tidak diikuti menajemen organisasi, hingga akhirnya warga NU berjalan sendiri-sendiri,” kata Kiai Hasyim.
Agenda terbesar warga NU Jawa Timur itu menyedot perhatian warga nahdliyin, terutama warga sekitar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Konferwil akan berlangsung hingga Ahad (4/11) besok. (hil)