Warta

PKB: Pernyataan SBY Merupakan Langkah Antisipatif

Kamis, 23 Juli 2009 | 12:06 WIB

Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut media massa telah memutarbalikkan isi pidatonya terkait ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, merupakan langkah antisipatif. Sesungguhnya, Presiden ingin meningkatkan kinerja aparat keamanan.

“Saya kira, itu harus dipahami sebagai pernyataan antisipatif saja, yang mestinya menjadi kesiapan semua aparat, bahwa Presiden saat ini sedang keras terhadap segala bentuk terorisme,” kata Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, kepada wartawan saat merayakan Hari Lahir ke-11 PKB di kantornya, Jalan Sukabumi, Jakarta, Kamis (23/7) siang.<>

Karena itu, kata Muhaimin, sebaiknya semua pihak dapat memahami pernyataan itu dari sisi semangatnya. “Yaitu dalam rangka meningkatkan kinerja seluruh aparat keamanan,” tandasnya.

Demkian pula menanggapi pernyataan Presiden bahwa ledakan bom yang menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 50 orang itu berkaitan dengan hasil Pemilu Presiden. “Itu hanya sebagai warning (peringatan) kepada semua pihak, terkait dugaan ada yang ‘bermain’ di balik kejadian itu,” jelasnya.

Presiden, Rabu (22/7) kemarin, mengatakan bahwa media massa telah “memelintir dan memutarbalikkan” pernyataannya. Akibatnya, terjadi perubahan masalah pokok yang sebenarnya disampaikan.

"Yang terjadi berubah dari apa yang saya omongkan. Seperti dipelintir dan diputarbalikkan. Apa yang terjadi, SBY dituduh begitu saja mengkaitkan bom dengan pilpres. Begitu katanya dalam pernyataan saya," terang SBY.

Ia menambahkan, dirinya amat prihatin dengan polemik yang terjadi beberapa hari terakhir. Padahal, pidatonya soal ledakan bom pada 17 Juli pekan lalu itu telah menggunakan bahasa yang gamblang dan amat jelas. (rif)


Terkait