Pontianak, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Pontianak, Kalimantan Barat kembali menggelar Masa Kesetiaan Anggota atau Makesta.
Kali ini menggambil tema Membentuk dan Menumbuhkan Ideologi Aswaja anNahdliyah yang dilangsungkan di MA Sirajul Ulum Pembangunan Kota Baru, Sabtu (7/9).
Makesta yang digelar merupakan kegiatan kedua setelah terselenggaranya Makesta di Pondok Pesantren Nahdlatul Syuban Sungai Jawi. Peserta kegiatan juga banyak, meski tidak seperti di acara pertama.
Titi Fajriyati selaku ketua panitia mengatakan bahwa Makesta merupakan langkah awal untuk meneruskan perjuangan ulama NU. “Dan sebagai kader, maka bagaimana belajar menjadi generasi yang cerdas dan berjiwa keaswajaan bukan sekadar mengutak-atik sosial media atau swafoto,” katanya.
Tidak berbeda dengan kegiatan sebelumnya, Makesta ini diisi dengan tiga materi yakni masalah IPNU yang disampaikan Edy Riyanto selaku Ketua PC IPNU Kota Pontianak.
Materi kedua materi terkait IPPNU disampaikan Atika Hapsari selaku Ketua PC IPPNU kota Pontianak. Sedangkan materi yang ketiga oleh Fauzi Muliji selaku Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kalimantan Barat, serta anggota Komisi Infokom MUI.
Acara ini disambut baik serta mendapatkan dukungan penuh dari pihak MA Sirajul Ulum yang telah mengirimkan siswa-siswinya sebagai kader IPNU-IPPNU.
Pihak sekolah yang diwakili Ustadz Agus dalam sambutannya menginginkan agar Makesta menjadi ajang awal serta proses tindak lanjut untuk memberi pemahaman kepada siswa siswi Sirajul Ulum.
“Setelah ini jika ada kegiatan di luar sekolah silakan ikuti jangan hanya fokus di akademik, tapi ikuti juga kegiatan-kegiatan luar akademik untuk menambah wawasan dan pengetahuan,” ungkapnya.
Acara ini berlangsung lancar dan tersusun sesuai rangkaiannya dari mulai pembukaan hingga baiat yakni acara terakhir yang tidak boleh dilewatkan.
“Karena hal tersebut merupakan puncak dan simbol bahwa peserta telah resmi menjadi kader dan harapannya akan mampu mengembangkan dan meneruskan perjuangan para pembesar NU,” tandas Fauzi Muliji.
Pewarta: Khusnul Khotimah
Editor: Ibnu Nawawi