Daerah

Perkuat Gizi Santri, Pesantren Al-Mizan Tanam Kelor

Selasa, 23 Januari 2018 | 15:01 WIB

Majalengka, NU Online 
Sadar pentingnya peningkatan gizi bagi para santri, Ketua Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka, KH Maman Imanulhaq mencari terobosan baru. Jika sebelumnya perhatian gizi hanya pada teori-teori umum seperti daging, sayuran dan susu, kini Kiai Maman punya cara baru, yaitu mendorong ribuan santrinya untuk mengonsumsi kelor setiap hari.

"Kelor atau moringa oleifera ini merupakan anugerah Ilahi yang harus dimanfaatkan setiap manusia,” katanya di sela Gerakan Tanam Kelor Al-Mizan Superfood di lingkungan Asrama Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Sabtu (20/1).

Ia menjelasakan, kandungan gizi kelor baik untuk santri. Ia sekeluarga mengakui, sebelum menganjurkan kepada santri, sudah mencobanya berbulan-bulan. 

“Ketika teman-teman di Yayasan Odesa Indonesia Bandung menggiatkan gerakan konsumsi kelor, kami pun menyambutnya, dan bibitnya kami kembangkan di sini," tambah Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.

Kelor, lanjutnya, dianggap sebagai pangan berkualitas atau superfood karena telah banyak penelitian yang membuktikan kandungan gizinya. 

"Misalnya yang kami sering baca dari situs FAO (sebuah badan pangan PBB, red.), kelor itu memiliki daun yang kaya protein, vitam A,B, C, dan mineral; dianjurkan sebagai makanan penting ibu hamil dan menyusui. Sangat baik bagi pertumbuhan anak.”

Melalui aksi gerakan tanam kelor tersebut, Maman bermaksud mendorong santri mulai memahami tentang manfaat kelor. Setelah nanti tanaman kelor berkembang pesat, ia akan memperluas gerakan tanam dan konsumsi kelor di masyarakat melalui Nahdlatul Ulama.

"Saya memahami arahan FAO. Mereka berharap Kelor sebagai makanan tradisional yang dikonsumsi masyarakat luas. Sekalipun kelor bisa untuk banyak obat, tapi yang terpenting masyarakat mengonsumsi harian. Ini lebih penting daripada setelah sakit baru mencari kelor. Lebih baik kita menjaga kesehatan; olahraga rutin, hidup teratur dan jangan lupa makan kelor," terangnya. (Khoiril/Abdullah Alawi)