Soal Kenaikan Dana Hibah, PWNU DKI Jakarta: Penting untuk Pengembangan SDM Ormas

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Bidang Infokom Husny Mubarok Amir mengatakan, dana hibah NU dan Muhammadiyah mengalami kenaikan pada tahun anggaran 2022. Menurutnya, hal itu wajar karena seluruh pemegang kebijakan di DKI Jakarta sudah saling memahami pentingnya peran ormas untuk kebaikan Jakarta.

Kegaduhan yang disebabkan klaim partai yang merasa berjasa atas kenaikan dana hibah NU dan Muhammadiyah ini tidak perlu diperpanjang dan dibesar-besarkan. Kegaduhan ini, menurutnya, tidak berguna dan membuang energi.

"Siapapun boleh mengklaim, bagi kami di NU Jakarta tidak ada pengaruhnya sama sekali, malah justru terlihat kurang baik bagi pendidikan politik masyarakat Jakarta dan membuang energi,” kata Husny.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak terutama Gubernur DKI Jakarta, Sekda, dan seluruh anggota dewan yang ikut memperjuangkan kenaikan anggaran ini. ia mengatakan, semua pihak sama-sama sudah memahami pentingnya peran ormas dan pengembangan SDM di Jakarta.

Menurutnya lagi, PWNU DKI Jakarta juga sudah pernah menginisiasi dan melakukan pertemuan dengan anggota dewan di penghujung kepengurusan NU sebelumnya yaitu pada awal tahun 2021 lalu.

"Sejak awal tahun lalu, sebelum kepengurusan yang lama berakhir, kita pernah mengundang seluruh anggota dewan lintas partai yang berkultur NU dan memiliki visi kemaslahatan yang sama, berembug bersama, ada Kiai Lutfi Hakim, Kiai Samsul, Bang Taufik selaku Wakil Ketua DPRD dan anggota-anggota dewan dari lintas partai,” kata Husny.

Berbagai pihak ini berkumpul untuk membahas ugensi ormas dan partisipasi kelompok moderat dalam pembangunan DKI Jakarta. Untuk itu, mereka sebagai kemitraan pemangku kepentingan di DKI Jakarta perlu didukung untuk pengembangan diri mereka.

“Kita bersama-sama membahas pentingnya peran ormas seperti NU dan Muhammadiyah untuk kebaikan bersama di Jakarta. Pokoknya apa yang menjadi manfaat buat masyarakat Jakarta, kita coba wujudkan,” kata Husny.

Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Kendi Setiawan