Kembali Manggung di Jerman, Grup Nasida Ria Disambut Antusias Warga

Jakarta, NU Online

Grup kasidah legendaris asal Semarang, Nasida Ria kembali berkesempatan manggung di Jerman. Mereka tampil di acara pentas seni internasional Documenta Fifteen di Friedrichsplatz, Kassel, Jerman, Sabtu (18/6/2022) kemarin.

Dalam acara eksibisi seni kontemporer yang digelar lima tahun sekali itu, Nasida Ria tampak mendapatkan antusiasme besar warga setempat.

 

Sorak-sorai para penonton yang hadir terdengar jelas dalam tayangan video yang diunggah oleh akun Instagram resmi Nasida Ria @nasidariasemarang pada Senin (20/6/2022). 

Nasida Ria sukses membawakan sembilan lagu dalam acara tersebut, beberapa di antaranya Kota Santri, Dunia dalam Berita, Bom Nuklir, hingga Perdamaian. Kendati warga setempat tidak familiar dengan genre musik yang dibawakan, mereka sangat mengapresiasinya. 

Diketahui, penampilan 18 Juni kemarin bukan kali pertamanya Nasida Ria manggung di Jerman. Sebelumnya, Nasida Ria pernah tampil di Recklinghausen dan Mulheim, Jerman pada tahun 1996. 

Nasida Ria adalah sebuah band kasidah modern Indonesia. Band ini merupakan salah satu grup kasidah modern tertua di Indonesia.Band itu dibentuk pada tahun 1975.

 

Grup kasidah tersebut terdiri dari 9 personel wanita asal Semarang, Jawa Tengah. Pada mulanya, Nasida Ria dikelola oleh H Mudrikah Zain, tetapi saat ini dikelola oleh Choliq Zain. 

Banjir pujian 

Dalam unggahan video tersebut, banyak warganet yang memberikan pujian atas penampilan di panggung Jerman itu.

“WOW PROUD OF YOU BUNDAA,” ujar akun @inv777ker.

“Saya sebagai warga semarang bagian Jatingaleh bangga, buk,” tulis akun @krisnaabgs_

“Masya Allah kecceee badaaiiiiii,” kata @noorasiah78.

“Kereenn,” ungkap akun @goorame.

“Masyaallah, menemani masa kecil ku,sampe sekarang aku sudah dewasa,” tutur akun @nona_va29. 

“Masya Allah keren sekali,” tambah akun @hersity2.

Hingga saat ini video tersebut sudah ditonton lebih dari 200 ribu kali dan disukai lebih dari 10 ribu likes. Pujian dari warganet pun masih mengalir sampai hari ini.

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa

Editor: Fathoni Ahmad