Jakarta, NU Online
Siti Fauziah atau Mbak Ozi, pemain film pendek "Tilik" memberikan tips bagi pasangan muda mengenai hal yang perlu dilakukan setelah menikah.
Hal itu ia sampaikan ketika mengisi bincang santai bertajuk Menjemput Rumah Impian dalam Festival Keluarga Indonesia di Mal Kasablanka, Jakarta, pada Sabtu (1/2/2025) sore.
Pemeran karakter "Bu Tejo" itu menyebutkan hal yang perlu dilakukan pertama kali oleh pasangan muda setelah menikah, yakni bekerja dengan keras dan mengetahui kebutuhan primernya.
"Hal yang pertama kali harus dilakukan setelah menikah adalah bekerja dengan keras apalagi sebagai generasi perintis, kemudian mengetahui kebutuhan primer atau kebutuhan yang penting dalam hal ini rumah," ucapnya.
Ia menyebutkan rumah itu terbagi menjadi dua. Pertama, rumah secara makna yaitu keluarga yang menjadi tempat pulang. Kedua, rumah secara fisik untuk tempat berteduh.
"Rumah itu terbagi menjadi dua. Menjadi tempat bagi keluarga yang terdiri dari ibu, ayah, istri, suami, dan anak, juga rumah secara fisik," ungkap Ozi.
Sementara itu, Sharia Financing Busines Deputy PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) Ide Kusuma Pribadi menyebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri setelah menikah.
"Hal yang perlu dilakukan adalah menyatukan visi antara suami dan istri, menentukan prioritas pertama seperti rumah dan manajemen atau mengatur keuangan yang baik," tutur Ide.
Ia juga mengungkapkan bahwa setiap tahun, terdapat hampir satu juta keluarga baru di Indonesia dan setiap keluarga baru itu membutuhkan rumah.
"Memang setiap tahun 700-800 ribu keluarga per tahun dan setiap keluarga membutuhkan rumah untuk mereka tinggal," imbuhnya.
Ide Kusuma kemudian membagikan tips bagi keluarga mengatur keuangan, untuk mempermudah mencapai financial freedom (kebebasan finansial) atau memiliki kendali penuh atas uang miliknya.
Pertama, muatlah perencanaan keuangan yang baik. Hal ini dapat dimulai dari membuat rencana anggaran, catatan keuangan, menyisihkan dana darurat dan menabung, hingga kebutuhan untuk investasi.
Kedua, meningkatkan literasi keuangan dengan literasi yang mumpuni sehingga bisa lebih memahami antara kebutuhan dan keinginan serta mampu memilih dan memilah prioritas bagi diri sendiri.
Ketiga, menghindari FOMO (fear of missing out) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian yang membuat kita memaksakan diri untuk dapat memenuhi keinginan untuk mengikuti tren.
Keempat, menghindari window shopping atau melihat-lihat barang tanpa membelinya.
Kelima, meminjam hanya untuk hal produktif tetapi harus sesuai dengan kamampuan dan untuk hal yang bukan bersifat konsumtif.
Keenam, menghindari gali lubang tutup lubang dan mengutamakan membayar utang.
"Ketika memperoleh gaji menghindari untuk membayar utang dengan utang lainnya yang hanya akan menimbulkan utang baru," pungkasnya.