PCNU Cilacap dan Gerakan Filantropi Nahdliyin lewat Koin NU

NU hadir di Cilacap tak lama setelah lahirnya NU di Surabaya. Hingga saat ini NU Cilacap aktif memberikan berbagai layanan untuk mensejahterakan umat.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Online Super App dan NU Care- Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) meluncurkan Koin NU Digital. Program ini merupakan upaya PBNU dalam rangka mendigitalisasi gerakan warga NU dalam membangun kesejahteraan yang sudah memiliki fondasi dan akar yang cukup kuat.

 

Gerakan ini merupakan upaya yang didasarkan atas prinsip mencetak generasi atau umat terbaik (mabadi khaira ummah) dengan landasan utamanya adalah ta’awun, tolong-menolong. Bahu-membahu ini dilakukan oleh semua elemen NU, mulai dari NU Online Super App dengan sistem digitalnya, warga dengan sumbangsihnya, NU Care-LAZISNU yang siap mewadahi dan mendistribusikannya kepada yang berhak.


Peluncuran Koin NU Digital bukanlah upaya untuk menyingkirkan Koin NU konvensional yang telah lama berlangsung. Justru, Koin NU Digital adalah ikhtiar untuk melengkapi dan menguatkan gerakan tersebut dari sisi teknologi. Direktur Utama NU Online, Hamzah Sahal menyebut Koin NU Konvensional sebagai gerakan darat, sedangkan Koin NU Digital sebagai gerakan udara. Keberadaan Koin NU Digital ini memudahkan masyarakat untuk urun langsung kepada daerah tertentu tanpa harus berada di daerah tersebut. Sebagai contoh, warga Kabupaten A yang menjadi pekerja migran di negara B bisa secara langsung menyalurkan Koin NU langsung dari negeri tempatnya bekerja.

 

Program Koin NU Digital merupakan projek percontohan yang diterapkan di tujuh cabang LAZISNU selama tiga bulan. Tujuh cabang ini juga sebagai pembuka untuk pembentukan sistem. Projek percontohan ini diharapkan menemukan sistem yang ideal sebagai sebuah program yang paten dengan menerapkan akuntabilitas, kesesuaian distribusi, hingga sistem.

 

"Akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan, tasaruf yang sesuai, dan sistem digital yang padu dan koheren. Kita akan evaluasi nanti setelah tiga bulan," ujar KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, sebagaimana diceritakan Direktur Utama NU Online Hamzah Sahal, kepada tujuh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ketua LAZISNU Cabang yang ditunjuk pada pertemuan yang berlangsung pada 3 Februari 2025 lalu.

 

Adapun tujuh PCNU tersebut adalah Batang, Cilacap, Sragen, Magelang, Bantul, Rembang, dan Depok. Enam cabang pertama telah melakukan peluncuran di daerahnya masing-masing, sedangkan cabang terakhir menyusul dalam waktu dekat. Secara rinci, berikut acara peluncuran Koin NU Digital.

 
  1. PCNU Batang pada Sabtu, 18 Januari 2025 pada acara Harlah NU. Kegiatan ini dihadiri 1.000-an pengurus PCNU, badan otonom, lembaga, Majelis Wakil Cabang NU, hingga ranting;
  2. PCNU Cilacap pada Sabtu, 15 Februari 2025, pada acara Rapat Kerja LAZISNU Cilacap yang dihadiri para penggerak Koin NU dan pengurus LAZISNU;
  3. PCNU Sragen pada Selasa, 25 Februari 2025 di Halaman Masjid Kauman, Sragen. Kegiatan ini digelar bersamaan dengan peringatan Harlah ke-102 NU dan Tasyakuran Pembelian Tanah untuk Komplek NU Center dan Masjid Kauman Sragen. Kegiatan ini dihadiri 1.000-an orang, termasuk para penggerak Koin NU di ranting-ranting;
  4. PCNU Magelang pada Rabu, 26 Februari 2025 di Kantor PCNU Kabupaten Magelang. Kegiatan ini diikuti 400-an orang pengurus lembaga, badan otonom, hingga MWCNU​​​​​​​​​​​​​​;
  5. PCNU Rembang pada Jumat, 28 Februari 2025 di Gedung NU Rembang.​​​​​​;
  6. PCNU Bantul pada Jumat, 28 Februari 2025;
  7. PCNU Depok pada Jumat, 7 Maret 2025.

Laporan Khusus kali ini akan mendeskripsikan sejarah tujuh PCNU dan ikhtiarnya dalam upaya menggerakkan kesejahteraan sosial.  Pada bagian ini disajikan PCNU Cilacap, sejarah kelahiran, peran LAZISNU hingga gerakan-gerakan yang dilakukan

 

Sejarah NU di Cilacap
Sejarah Nahdlatul Ulama (NU) di Cilacap menyimpan banyak misteri, terutama terkait tahun pasti berdirinya. Namun, berdasarkan beberapa dokumen yang ada, terdapat indikasi kuat bahwa NU sudah hadir di Cilacap setidaknya sejak tahun 1936, atau bahkan lebih awal.


Dokumen yang menyebut "Tjilatjap" sebagai bagian dari Tjabang HBNO sekitar tahun 1936 menunjukkan bahwa NU sudah memiliki struktur organisasi di Cilacap pada masa itu. Selain itu, catatan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tentang surat dari PCNU Cilacap kepada PBNU pada tahun 1955 semakin memperkuat dugaan bahwa eksistensi NU di Cilacap sudah cukup lama.

 

Informasi ini dikuatkan oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, KH Su’ada Adzkiya. Ia mengungkapkan momen ketika dirinya mengikuti ayahnya pada acara konferensi Cabang NU Cilacap. “Pertama ngerti ada NU tahun 55 di gedung Tjunghua Tjunghui acara konferensi cabang PCNU Cilacap. Sekarang di depan Rita Cilacap. Dari kabupaten ke arah selatan jurusan taman makam pahlawan,” tuturnya saat diwawancarai Jumat (28/2/2025).

 

Ayahanda KH Minhajul Adzkiya adalah salah satu tokoh perintis NU di Cilacap kala itu, dan KH Su’ada sendiri baru berumur 13 tahun saat itu. “Saat itu saya membaca catatan bahwa NU di Cilacap berdiri tahun 1931. Tanggal dan bulannya saya lupa. Hanya tahunnya saja,” ungkapnya.

 

Tiga Titik Penting Pergerakan NU di Cilacap

Berbicara tentang sejarah berdirinya NU di Kabupaten Cilacap, tidak lepas dari tiga titik wilayah penting yang menjadi pionir pergerakan NU di masa-masa awal. Tiga titik tersebut adalah Majenang, Kesugihan, dan Kroya, serta tokoh-tokoh penting dalam sejarah berdirinya NU di Cilacap.

 

Majenang: Embrio Lahirnya NU di Cilacap

Di Majenang, Cilacap, ada seorang tokoh bernama KH Hasan Bisri, yang merupakan salah satu santri Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Tebuireng Jombang, Jawa Timur. KH Hasan Bisri diberi amanat oleh kiainya untuk membawa risalah NU ke tanah kelahirannya, Majenang.

 

Peristiwa tersebut terjadi tiga tahun setelah NU resmi berdiri pada tahun 1926. Pada tahun 1930, di Majenang, NU mulai berkembang, dan para ulama bersatu untuk menghidupkan dan mengembangkannya ke wilayah Cilacap, Banyumas, dan Bumiayu.

 

Ulama sepuh KH Amin Jakfar (Ketua NU Majenang periode 1963-1970) mengisahkan, “NU Majenang di tahun 1940-an berkembang pesat dan mendaki sebagai organisasi Islam terbesar di tlatah Kawedanan Majenang bahkan tanah air."


Kesugihan: Lahirnya Pesantren Tertua dan Terbesar di Cilacap

Kecamatan Kesugihan di Cilacap dikenal sebagai kota santri, dan di sinilah lahir pesantren tertua dan terbesar di Kabupaten Cilacap, yaitu Pesantren Al-Ihya Ulumaddin. KH Badawi memulai perjuangannya sejak tahun 1923, dengan mengajarkan agama di sebuah mushala yang disebut Langgar Dhuwur. Seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin banyak hingga dibangunnya pesantren pada tahun 1936.

 

Selain menyebarkan ajaran agama Islam, KH Badawi juga merupakan tokoh penting dalam merintis berdirinya NU di Cilacap. Rais Syuriah PCNU Cilacap, KH Su’ada, menyebutkan bahwa KH Badawi merupakan tim formatur saat dilaksanakannya konferensi NU Cabang Cilacap pada tahun 1955. “Waktu itu yang jadi ketua KH Mu’awam, Rais Syuriyahnya KH Minhajul Adzkiya, dan yang jadi formaturnya KH Badawi Kesugihan,” tuturnya dalam wawancara Jumat (28/2/2025).


KH Badawi menempati posisi penting di kalangan NU waktu itu. Kiprahnya dilanjutkan oleh putra-putranya, yaitu KH Mustolih Badawi dan KH Chasbullah Badawi, yang juga menjadi tokoh penting di NU. Pesantren Al-Ihya Ulumaddin juga pernah menjadi tempat penyelenggaraan Munas Alim-Ulama NU pada tahun 1987, saat PCNU Cilacap dipimpin oleh KH Su’ada Adzkiya.


Kroya: Kota NU di Cilacap

Kecamatan Kroya merupakan titik ketiga yang penting dalam sejarah NU Cilacap. Pada kurun tahun 60-70an, Kecamatan Kroya menjadi pusat kegiatan NU di Kabupaten Cilacap. Hal ini dikuatkan oleh Kiai Nasrun (87), tokoh NU asal Kawunganten.


Kiai Nasrun juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah membawa beberapa kader Ansor dari Kawunganten untuk mengikuti kegiatan pelatihan (penataran) di Kroya. Saat itu, ia menjabat sebagai sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kawunganten dan Ketua GP Ansor Cabang Cilacap.

 

"Naik sepur waktu itu. Saya membawa beberapa anggota Ansor dari Kawunganten untuk mengikuti penataran. Tempatnya di MI waktu itu. Adapun kantornya ya di ndalem Kiai Adzkiya,” terangnya.


Tempat tersebut kemudian menjadi embrio pesantren Miftahul Huda Kroya, yang dimulai dengan dua asrama sederhana dan sebuah mushola kecil di sebelah selatan stasiun Kroya, yang dirintis oleh KH Minhajul Adzkiya.


Meskipun pendirian pesantren ini tidak diketahui secara pasti, jumlah santri pada masa awal sudah mencapai 200 orang dari wilayah Kroya dan sekitarnya. Namun, pada masa Aksi Militer Belanda II (Clash II), Kyai Adzkiya, para santri, dan beberapa warga terpaksa mengungsi.

 

Setelah kondisi aman pasca Clash II, Kyai Adzkiya dan para santrinya kembali ke Kroya, namun pesantrennya sudah rata dengan tanah. Kyai Adzkiya pun kembali pindah ke Kauman, Kroya, dan di sanalah cikal bakal berdirinya pesantren Miftahul Huda Kroya dengan jumlah santri yang mencapai ratusan. Saat ini, pesantren tersebut memiliki berbagai institusi pendidikan, mulai dari sekolah anak-anak hingga sekolah menengah atas.

 

Ketua PCNU Cilacap dari Masa ke Masa
Konferensi Cabang NU di Cilacap pertama kali dilaksanakan pada tahun 1955 dengan ketua terpilih KH Mu’awam dan Rais Syuriah KH Minhajul Adzkiya. Berikut adalah data Ketua PCNU Cilacap dan Rais Syuriah dari waktu ke waktu:


KH Farhan Abu Amar: 1987 – 1992
KH Su’ada: 1992 – 1997, 1997 – 2002 (Rais Syuriah: KH Mustolih Badawi)
KH Suhud: 2002 – 2007 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)
KH Masyhud: 2007 – 2012 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)
KH Sahid: 2013 – 2013 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)
KH Maslah: 2013 – 2018 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)
KH Nasrulloh: 2018 – 2024 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)
H. Imam Tobroni: 2024 – 2024 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)
H. Paiman Sahlan: 2024 – 2029 (Rais Syuriah: KH Su’ada Adzkiya)


Kantor PCNU Cilacap

Awalnya, PCNU Cilacap berkantor di barat Stasiun Cilacap. Seiring berjalannya waktu, organisasi ini berkembang pesat dan membutuhkan tempat yang lebih representatif. Pada tahun 1950, PCNU Cilacap akhirnya memiliki gedung di Jalan Gatot Subroto No. 55, Cilacap.

 

Saat ini, PCNU Cilacap memiliki dua gedung kantor:

 

Kantor PCNU 1: Jl. Raya Kalisabuk No. KM 15, Cipelus, Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53274.
Kantor PCNU 2: Jalan Masjid, Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.


Kehadiran LAZISNU dan Peran Mensejahterakan Warga

Di Cilacap, LAZISNU hadir bersamaan dengan kehadiran LAZISNU di tingkat PBNU, yakni pada 2004. Saat LAZISNU PBNU membentuk manajemen NU Care-LAZISNU pada 2015, kepengurusan LAZISNU Cilacap juga mulai menata manajemen. Pada masa khidmat 2015-2017 LAZISNU Cilacap diketuai Tunut Widodo dan Wakil Ketua Wasbah Samudra Fawaid


Perjalanan Koin NU LAZISNU Cilacap 2018-2023

Tahun 2018, setelah Konferensi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Cilacap tahun 2018, memberikan amanah kepada H Wasbah Samudra Fawaid, SE sebagai Ketua LAZISNU Cilacap untuk memimpin LAZISNU Cilacap masa kepengurusan 2018-2023. Hal itu diperkuat oleh SK Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap No. 023/PC/A.II/11.34/VIII/18 tentang Susunan Pengurus Cabang LAZISNU Cilacap periode 2018- 2023. NU Care-LAZISNU Cilacap juga telah mendapatkan izin operasional dari LAZISNU PBNU berdasarkan SK LAZISNU PBNU nomor : 159/SK/PP-LAZISNU/IX/2018, nomor: 333/SK/PP-LAZISNU/X/2020 dan nomor : 062/SK/A.II/LAZISNU-PBNU/IX/2022 tentang pengesahan dan pemberian izin operasional kepada NU Care-LAZISNU Cilacap.

 

Pada tahun 2018-2019 NU Care-LAZISNU Cilacap fokus kepada penataan internal seputar tata kelola NU Care-LAZISNU Cilacap, mulai dari penyusunan regulasi pengelolaan NU Care-LAZISNU Cilacap, pengurusan izin operasional NU Care-LAZISNU Cilacap periode 2018-2020, training dan konsultasi bersama konsultan. Selanjutnya dilakukan pembentukan Manajemen Eksekutif NU Care-LAZISNU Cilacap​​​​​​ dengan menunjuk Ahmad Fauzi,S.Pd.I sebagai Direktur Manajemen Eksekutif NU Care-LAZISNU Cilacap dan diberikan tugas untuk melakukan penataan manajemen eksekutif NU Care-LAZISNU Cilacap.


NU Care-LAZISNU Cilacap juga fokus terhadap penyusunan roadmap kinerja NU Care-LAZISNU Cilacap 2018-2023 dan pengembangan jaringan. Di tahun yang sama, NU Care-LAZISNU Cilacap memperkuat kaderisasi amil secara nasional melalui kegiatan Madrasah Amil. Kala itu NU Care-LAZISNU Cilacap adalah LAZISNU ke 4 LAZISNU di Indonesia yang menyelenggarakan Madrasah Amil.

 

Selain itu, NU Care-LAZISNU Cilacap juga terus memperkuat sinergi antar-lembaga dan Banom NU dalam gerakan tanggap bencana baik di wilayah kabupaten Cilacap maupun di luar wilayah Kabupaten Cilacap dalam bendera NU Cilacap Peduli, yang berfokus pada kegiatan kemanusiaan skala besar. Pada bulan September 2018 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Islam Karangjat, Sampang, Melalui Komisi Fundraising Musyawarah Kerja Cabang ke-1 PCNU Cilacap periode 2018-2023 memutuskan Gerakan Koin NU Cilacap (Gocap) diserahkan pengelolaan sepenuhnya kepada NU Care-LAZISNU Cilacap.

 

Jajaran Tanfidziyah dan Syuriyah NU Cilacap sangat mendukung kehadiran NU Care-LAZISNU termasuk dengan gerakan Koin NU. KH Su'uda Adzkiya Rasi Syuriyah PCNU Cilacap kala itu menegaskan: "Jika NU bergerak Bersama untuk satu tujuan yang sama, maka akan menghasilkan hasil yang luar biasa."

 

NU Care-LAZISNU Cilacap diberikan mandat untuk menyusun regulasi dan manajemen pengelolaan Gerakan Koin NU Cilacap (GOCAP). GOCAP menjadi sebagai langkah awal NU Care-LAZISNU Cilacap dalam menjalankan program kerja pada masa awal periode dan sekaligus pengembangan program infak yang sebelumnya bernama infak sehari seribu (seribu setiap hari). 


Pada 2020 hingga 2021, NU Care-LAZISNU melakukan penguatan sistem dan regulasi, penggunaan sistem informasi manajemen ZIS dalam pengelolaan manajemen ZIS di internal NU Care-LAZISNU Cilacap, perencanaan dan pembuatan aplikasi GOCAP yang resmi milik NU Care-LAZISNU Cilacap dan melakukan sosialisasi Pedoman Organisasi serta meluncurkan 4 Pilar Program Kemanusiaan (Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Kebencanaan).


NU Care-LAZISNU Cilacap juga melakukan beberapa pengembangan dan penguatan program antara lain:

  1. Penyusunan regulasi manajemen ekskeutif
  2. Konsolidasi dan koordinasi jaringan NU Care-LAZISNU Cilacap
  3. Menjalin kerja sama lintas Lembaga, banom NU dan corporate
  4. ​​Pengembangan sistem dengan melakukan integrasi database muzakki dan mustahiq
  5. Peningkatan penghimpunan dana Koin NU Cilacap dan optimalisasi penghimpunan ZIS secara digital melalui website crowdfunding
  6. Penataan manajemen eksekutif dan pengangkatan staf untuk divisi -divisi di manajemen eksekutif NU Care-LAZISNU Cilacap
  7. Pengurusan izin operasional NU Care-LAZISNU Cilacap periode 2020-2022.
 

Pada 2022 hingga Desember 2023, NU Care-LAZISNU Cilacap terus melakukan berbagai pengembangan dan penguatan program untuk "tinggal landas", di antaranya:

  1. Pengurusan izin operasional NU Care-LAZISNU Cilacap untuk periode 2022-2024
  2. Pertumbuhan pengelolaan dana ZIS dan DSKL
  3. Penguatan tata kelola manajemen eksekutif untuk pencapaian road map LAZISNU Cilacap
  4. ​​​​​​​Melakukan training kompetensi amil zakat dilanjutkan dengan uji kompetensi amil untuk 3 bidang pengelolaan zakat yang bekerjasama dengan LSP BEKSYA
  5. ​​​​​​​Melakukan pelayanan mustahiq di 24 Kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap ​​​​​​​NU Care-LAZISNU Cilacap menjadi percontohan penghimpunan dan pengelolaan ZIS bagi berbagai LAZ
  6. ​​​​​​​​​​​​LAZISNU Cilacap juga menjadi narasumber di berbagai daerah baik PW LAZISNU/PC LAZISNU serta banyaknya PC LAZISNU yang melakukan studi banding/silaturahim dengan lebih dari 40 daerah yang datang ataupun yang diisi oleh NU Care-LAZISNU Cilacap
  7. ​​​​​​​Terlaksananya Program Koin NU Cilacap di 261 ranting
  8. Sebanyak 23 amil LAZISNU Cilacap tersertifikasi
  9. ​​​​​​​Memiliki kantor yang representative
  10. ​​​​​​​Penguatan sistem digital dalam pengelolaan ZIS dan DSKL
  11. ​​​​​​​Terlibat aktif dalam pembentukan dan penanganan pandemi dalam Tim Satgas NU Peduli Covid-19, dengan memiliki 1 perahu ambulance, 1 perahu dakwah, 1 mobil rescue, 1 mobil klinik dan 17 ambulance
  12. ​​​​​​​Mengoptimalkan penghimpunan dana ZIS secara digital melalui website crowdfunding dan pembuatan tim digital fundraising
  13. Menjalin kerjasama dengan corporate melalui penyaluran dana CSR. 
 

Pada tahun 2024 NU Care-LAZISNU Cilacap fokus kepada tata kelola kelembagaan, pembentukan UPZIS NU Care-LAZISNU di tingkat MWCNU dan PRNU sesuai dengan ketentuan LAZISNU PBNU, peningkatan dan optimalisasi aplikasi pengelolaan SIFTNU milik NU Care-LAZISNU Cilacap, perubahan tata kelola manajemen eksekutif NU Care-LAZISNU Cilacap mengikuti ketentuan LAZISNU PBNU.


NU Care-LAZISNU Cilacap  telah memiliki jaringan Gerakan Koin NU Cilacap (GOCAP), di 278 Ranting, 23 UPZIS MWCNU dengan lebih dari 2000 orang penggerak Koin NU Cilacap sebagai bentuk pelayanan NU Care-LAZISNU Cilacap juga mengelola 24 Mobil Layanan Kemanusiaan (Ambulans dan Mobil Jenazah), 1 Mobil Rescue, 1 Mobil Klinik , 1 Perahu Ambulans, 1 Perahu Dakwah, 1 Perahu karet evakuasi.

 

Dengan hadirnya Koin NU Digital, NU Care-LAZISNU berkomitmen akan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat melalui program pendidikan, ekonomi, layanan kesehatan, dakwah, termasuk penanganan bencana alam. 


​​​​​​​NU Care-LAZISNU Cilacap sebagai lembaga filantropi akan terus berupaya untuk meningkatkan kepercayaan dari para donatur yang semua sistem pencatatan dan penyalurannya disampaikan secara akuntabel, transparan, amanah, profesional.


Naeli Rokhmah
Kontributor

logo