PCNU Rembang dan Pemajuan Peradaban dengan Koin NU Nahdliyin

PCNU Rembang mengemban cita-cita mewujudkan Perjuang Besar NU. Dengan Koin NU Digital, NU di Rembang semakin mantap merealisakannya di era modern ini.

Perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) di Rembang sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) keagamaan memiliki akar sejarah yang panjang.
Awal mula NU di Rembang ditandai dengan dibentuknya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) pada tahun kedua lahirnya NU atau tepatnya 1927 di Lasem. 

 

Tokoh penggagasnya, sekaligus muassis NU ialah KH Ma’shum Lasem yang juga memiliki nama asli Muhammadun (pemberian dari orang tuanya yang lahir pada sekitar 1290 H atau 1870 M).


Tahun kelahiran tersebut masih diperkirakan karena tidak ada seorang yang mengetahui secara pasti tahun berapa ia dilahirkan. 

 

Beliau adalah seorang ulama besar yang sejak masa mudanya sangat anti pada kolonialisme Belanda dan fasisme Jepang. Oleh karena itu segala yang berbau Belanda dan Jepang ditentangnya.

 

"Keberadaan NU di Rembang justru berawal dari Lasem. Awalnya memang PCNU Lasem dulu yang berkiprah. Penggagasnya ialah Kiai Ma’shum. Tepatnya pada 1927-an. Baru setelah merdeka (1945), berdirilah PCNU Rembang," kata Ketua Tanfidziyah PCNU Rembang, H Muhtar Nur Halim saat diwawancarai pada Kamis (6/3/2025).

 

Menurut Kiai Muhtar Nuha, KH Ma’shum Ahmad yang juga pendiri Pondok Pesantren Al Hidayat Lasem memiliki ikatan secara lahiriyah dan batiniyah dengan NU di Lasem. Pasalnya, dirinya bersama KH Khalil Masyhuri, menjadi kiai asal Lasem pertama yang menghadiri peresmian organisasi keagamaan tersebut tepatnya di Surabaya. Tak hanya itu, banyak tokoh berpengaruh di Indonesia yang sempat menjadi santri beliau. Antara lain, KH Idham Chalid (Ketua MPR RI Ke-4), KH Muhammad Ilyas (Menteri Agama Ke-8), KH Saifuddin Zuhri (Menteri Agama Ke-10), H Mukti Ali (Menteri Agama Ke-12), dan masih banyak lagi.

 

Awal Mula PCNU Rembang Terbentuk
Berdasarkan penuturan Ketua Tanfidziyah PCNU Rembang, H Muhtar Nuha, keberadaan PCNU Rembang ditengarai oleh adanya regulasi PBNU yang menegaskan bahwa PCNU di setiap daerah harus berlokasi di pusat kota, sehingga terbentuklan PCNU Rembang di kisaran tahun 1945-an.

 

Hingga saat ini Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten Istimewa. Pasalnya dalam satu kabupaten terdapat dua PCNU, yaitu Lasem dan Rembang.

 

Ada banyak versi cerita mengapa PCNU tidak dijadikan satu. Jawabannya hampir sama, karena NU Lasem memiliki history-nya sendiri yang di dalamnya terdapat keistimewaan karena terdapat pendiri-pendiri NU. Selain itu yang mula-mula terbentuknya kepengurusan NU (1927) adalah Lasem, karena kadipaten era kolonial Belanda juga berpusat di Lasem. Hiingga saat ini, dua PCNU ini berjalan dengan baik dalam rangka memajukan organisasi NU itu sendiri dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Rembang.

 

Nama Ketua PCNU dari Masa ke Masa

1982-1985
Ketua Tanfidziyah: KH Cholil Bisri
Rais Syuriyah: -
 

1985-1995
Ketua Tanfidziyah: KH Maskuri Zuhdi 
Rais Syuriyah: KH Asfani Thoha

1995-1998
Ketua Tanfidziyah: KH Chamid Mabrur
Rais Syuriyah: KH Asfani Thoha

1998-2001
Ketua Tanfidziyah: KH Chamid Mabrur
Rais Syuriyah: KH Asfani Thoha
 

2001-2003
Ketua Tanfidziyah: KH Munib Muslih 
Rais Syuriyah: KH Asfani Thoha

2003-2008
Ketua Tanfidziyah: KHTashin
Rais Syuriyah: KH Tamamuddin Munji

2008-2013
Ketua Tanfidziyah: KH Munib Muslih
Rais Syuriyah: KH Chazim Mabrur

2013-2018
Ketua Tanfidziyah: KH Ahmad Sunarto
Rais Syuriyah: KH Chazim Mabrur

2018-2024
Ketua Tanfidziyah: KH Ahmad Sunarto
Rais Syuriyah: KH Chazim Mabrur
 

2024-2029
Ketua Tanfidziyah: H Muhtar Nur Halim
Rais Syuriyah: KH Chazim Mabrur


Visi dan Misi PCNU Rembang

Kiai Muhtar mengatakan PCNU Rembang hadir dengan visi mewujudkan NU sebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyah Ahlussunah Wal Jama’ah bagi umat menuju masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, demokratis dan mandiri.

 

"Hadir dengan prinsip ke-NU-an, PCNU bukan hanya memperjuangkan tegaknya akidah dan syariat Islam atau menjaga tradisi keagamaannya, tetapi juga membangun tatanan masyarakat yang moderat, ummatan wasathan,” katanya.

 

Selain itu, peran PCNU Rembang juga cukup ketara dalam sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga sosial. Hal itu sesuai dengan misi PCNU Rembang, yakni:

  1. Melaksanakan dakwah Islamiyah Ahlussunah Wal Jama’ah dalam membimbing umat menuju masyarakat mutammaddin
  2. Memberdayakan Lembaga Pendidikan dan pesantren untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berakhlakul karimah
  3. Meningkatkan kualitas Kesehatan, kesejahteraan dan ekonomi umat
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penegakan hukum yang berkeadilan
  5. M​​enumbuhkembangkan budaya demokrasi yang jujur dan adil
  6. Mendorong kemandirian dalam kehidupan masyarakat, bebangsa, dan bernegara.
 

Gerakan Prioritas PCNU Rembang dalam Membumikan PBNU
Gerakan prioritas PCNU Rembang adalah membumikan PBNU. PBNU yang dimaksud bukan akronim dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, tetapi Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama. Sejatinya gerakan ini adalah breakdown dari cita-cita mulia Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027, KH Yahya Cholil Staquf. Untuk itu, PCNU Rembang memiliki beberapa langkah ke depan, di antaranya:

  1. Beroperiasinya usaha dari Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Rembang berupa jaringan toko waralaba di setiap kecamatan/MWCNU, dengan pusat inkubasi di tingkat kabupaten berupa BUMNU
  2. Pembangunan klinik pratama kesehatan di tiap-tiap kecamatan, bekerjasama dengan Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
  3. Layanan kiai yakni berupa program monitoring kesehatan para kiai di 14 kecamatan dengan sekurangnya tersedia data 50 kiai per kecamatan. Mekanismenya dengan melakukan MoU dengan Rumah Sakit Islam Arafah untuk pelayanan kesehatannya
  4. Beroperasinya perguruan tinggi ditandai dengan dibentuknya LPTNU (Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama) di Rembang, yang dibuka operasionalnya pada tahun akademik 2025/2026
  5. Terealisasinya GKMNU (Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama) berbasis bimbingan langsung pada keluarga dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan keagamaannya.
 

Menurut Kiai Muhtar Nuha, program GKMNU tersebut merupakan bagian komitmen Gus Yahya (Ketua Umum PBNU) dalam membumikan Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama.

 

"Program-program itu merupakan amanat saat konferensi PCNU Rembang beberapa waktu lalu. Hal itu juga selaras dengan komitmen Gus Yahya yakni, kita ingin membumikan PBNU (Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama) berawal dari visi Gus Yahya bahwa bentuk kontribusi NU kepada bangsa bisa terendus sampai pelosok negeri. Harus tereksekusi," ujarnya.


Tak hanya itu, PCNU Rembang juga turut mengawal LAZISNU untuk menggaungkan program-program lainnya. 

 

Peran NU Care-LAZISNU dan Masyarakat Rembang 
LAZISNU adalah singkatan dari Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama, yang merupakan organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). LAZISNU PCNU Rembang berdiri tahun 2004 yang merupakan turunan dari regulasi LAZISNU PBNU yang menyebutkan setiap PCNU harus memiliki kepengurusan lembaga amil zakat dan sedekah. Dengan kata lain LAZISNU PCNU Rembang hadir sebagai perpanjangan tangan dari misi-misi yang sudah dijabarkan oleh PCNU Rembang.

 

Untuk menguatkan tata kelola, kinerja dan manajemen LAZISNU, dibentuklah NU Care-LAZISNU yang kehadirannya di Rembang juga mengikuti arahan NU Care-LAZISNU di tingkat PBNU. Organisasi ini yang bergerak di bidang pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 

 

NU Care-LAZISNU PCNU Rembang berfokus pada upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan umat di wilayah Kabupaten Rembang dan sekitarnya.

 

Pada tahun 2008-2014 LAZISNU Rembang diketuai oleh KH Ahmad Sunarto dilanjutkan H Muslih Mustofa pada periode 2014-2019. Pada era 2019 sampai sekarang dinahkodai oleh HM Nafan Fuadi.

 

NU Care-LAZISNU PCNU Rembang mempunyai peranan penting yang menjadi fungsi dalam mendukung serta menyentuh sasaran bawah yaitu warga Nahdliyin, memanfaatkan jaringan struktur organisasi yang sudah ada guna membantu warga yang membutuhkan.

 

Sejarah Koin NU Nahdliyin
Awal mula tahun 2016 kotak infak (Koin) NU diinisiasi oleh salah satu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Rembang. Koin NU pada awalnya diperuntukkan untuk pembuatan gedung MWCNU.

 

Namun, dalam perjalananya karena banyak kepentingan dan pencatatan yang kurang optimal maka dilakukan kesamaan presepsi penggunaan Koin NU yang diprakarsai NU-Care LAZISNU PCNU Rembang. Mulai tahun 2018 LAZISNU Rembang berbenah dengan penataan internal untuk tata kelola NU Care. Mulai dari penyusunan regulasi pengelolaan NU Care, pengurusan izin operasional NU Care dengan training dan konsultasi bersama konsultan.

 

Tahun 2018-2019 NU Care-LAZISNU Rembang mulai menyosialisasikan Koin NU dan 5 pilar program di 9 MWCNU dengan membawa misi untuk mengembalikan fungsi Koin NU yaitu kembali ke masyarakat. Walaupun tidak mudah menyamakan persepsi, lambat laun kegunaan Koin NU dapat dilakukan dengan semestinya.


Antara tahun 2022-2023 NU Care-LAZISNU Rembang mempunyai pengelolaan yang lebih baik. Kepala Cabang yang dulunya disebut Direktur Manajemen Eksekutif NU Care mulai memegang kendali dalam rangka penataan manajemen di tingkat cabang.

 

Saat ini, NU Care-LAZISNU Rembang mulai mengembangkan bank data yang valid dari tingkat bawah. Dengan begitu, penerima manfaat yang ada bisa terverifikasi secara jelas dan tepat sasaran. Selain itu juga untuk membentuk lembaga yang tertib administrasi dengan pencatatan yang rapi.


Program Melegenda NU Care-LAZISNU Rembang
NU Care-LAZISNU Rembang hadir sebagai wadah untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat untuk tujuan yang mulia, yaitu membantu meningkatkan kesejahteraan umat.


Dalam rangka mendukung visi dan misi Nahdlatul Ulama (NU) untuk memberdayakan umat, NU Care-LAZISNU PRembang berperan penting dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan sektor sosial lainnya di Kabupaten Rembang.


Sebagai lembaga yang berlandaskan pada ajaran Islam dan nilai-nilai kemanusiaan, NU Care-LAZISNU Rembang tidak hanya sekadar sebagai pengumpul dana, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. 


Melalui program-program yang berbasis pada prinsip keadilan sosial, NU Care-LAZISNU Rembang berkomitmen untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan, tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, maupun agama.

 

Dengan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, NU Care-LAZISNU Rembang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap amanah yang diberikan oleh muzakki (pemberi zakat) dapat disalurkan dengan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal. Dalam upaya ini, NU Care-LAZISNU Rembang tidak hanya menargetkan pemberian bantuan dalam bentuk materi, tetapi juga berfokus pada pengembangan potensi individu dan komunitas agar mereka dapat mandiri dan sejahtera dalam jangka panjang.

 

Program NU Care-LAZISNU Rembang diharapkan menjadi solusi bagi tantangan sosial yang ada, sekaligus mewujudkan masyarakat yang lebih adil, makmur, dan sejahtera sesuai dengan ajaran Islam dan prinsip-prinsip kemanusiaan yang luhur. 

 

Program Pemberian Modal Usaha, Zakat, dan Bantuan Pedagang
Program pemberian modal usaha kecil berupa beternak bebek yang dilakukan tahun 2018. Program ini terselenggara dari munfiq beberapa orang dan dibagikan kepada 9 kecamatan yang masing-masing mendapatkan 2 paket setiap kecamatannya. 


Program Zakat Produktif
Program ini terselenggara dengan adanya kerja sama dengan JPZIS Pekerja Semen Gresik Rembang mulai tahun 2020. NU Care-LAZISNU Rembang menerima dana yang kemudian dibagikan kepada penerima manfaat di 9 kecamatan. Para penerima mendapatkan manfaat berupa penunjang usaha mereka. Penyaluran modal usaha ini dilakukan karena NU Care-LAZISNU Rembang berasumsi jika pemberian kecil ini berupa nominal maka akan habis dalam sehari, namun jika berupa barang maka akan bermanfaat selama barang tersebut masih.


Program Hapus Tato, Kebencaaan, hingga Kesehatan
Program lainnya adalah program hapus tato yang dimulai tahun 2018. NU Care-LAZISNU Rembang menyediakan dua mesin yang mampu mencakup lebih dari 400 orang pasien dengan datang berulang mencapai lebih dari 1000 layanan. Layanan hapus tato buka setiap Senin-Sabtu pukul 08.00-14.00 WIB di Lantai 1 Gedung NU Rembang.

 

NU Care-LAZISNU Rembang juga hadir dalam membantu fundrising donasi kebencanaan. Seperti bencana di Lombok, NTB, Gunung semeru, banjir bandang Malang raya, banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah hingga ke Palestina. Banyak langkah yang diambil, mulai open donasi via media sosial, juga penggalangan dana dalam bentuk konser.

 

Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19 andil NU Care-LAZISNU Rembang membagikan hampir 10.000 masker gratis dan sembako. Sementara dalam musim kemarau secara rutin bersama stakeholder lainnya melakukan droping air bersih ke daerah yang mengalami kekurangan air. 

 

Program pemberian santunan kepada 1000 anak yatim bersama stakeholder terkait sejak 2018 juga sudah dilakukan setiap bulan Ramadhan. Saat ini hampir setiap MWCNU di Rembang selain mempunyai Gedung NU sendiri, juga mempunyai mobil kesehatan. 


Terobosan Koin NU Digital dan Pemajuan Peradaban

NU Care-LAZISNU Rembang resmi meluncurkan Koin NU Digital di Gedung NU Rembang pada Jumat (28/2/2025). Peluncuran ini menjadi terobosan yang menyesuikan perkembangan zaman, sehingga transaksi bersama NU Care bisa lebih cepat dan mudah.

 

Ada beberapa rencana program pilihan Koin NU Digital yang akan dilakukan NU-Care LAZISNU PCNU Rembang ke depanya, diantaranya di pilar pendidikan bernama NU Care Cerdas; Investasi Pelajar Berprestasi. Program ini memberikan kesempatan kepada pelajar miskin berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, membantu mencetak generasi yang cerdas, berkualitas, dan siap menghadapi tantangan global.


Selanjutnya, Pilar Ekonomi memiliki Program NU Care Berdaya dengan program Agrosilvopastura; ikhtiar Pemberdayaan Bagi Nahdliyyin Rentan. Teknik agrosilvopastura (penggabungan antara pertanian, kehutanan, dan peternakan) adalah solusi yang menjanjikan untuk menciptakan pendapatan yang berkelanjutan.  Pasalnya, Kabupaten Rembang masih termasuk 5 besar daerah miskin di Provinsi Jawa Tengah. 

 

Pilar Kesehatan memiliki program NU Care Sehat; Kado Cinta bagi Penyandang Disabilitas. NU Care-LAZISNU Kabupaten Rembang berinisiatif mengadakan Program Bantuan Kursi Roda bagi para santri disabilitas guna meningkatkan kemandirian dan aksesibilitas mereka 


Berikutnya, Pilar Lingkungan Hidup mempunyai program NU Care Hijau; Sedekah Oksigen. NU Peduli bersama stakeholder lain akan bersedekah oksigen dengan cara menanam pohon yang mampu menjaga kelestarian alam.

 

Hal ini sebagai upaya nyata memperjuangkan dan menciptakan ruang sehat dengan cara menanam pohon seperti sukun, mahoni, trembesi, angsana, akasia, damar, mangga, meranti, tanjung, kenari dan masih banyak lagi jenis pohon yang bermanfaat lainnya. 


Terakhir, Pilar Dakwah dan Kemanusiaan berprogram NU Care Damai; Saham melimpah di rumah Allah. Bersama Lembaga Takmir Masjid (LTM) PCNU Kabupaten Rembang NU Care-LAZISNU Rembang berinisiatif mengadakan Program Bersih Masjid di 33 Masjid dalam 1 tahun yang ada di Kabupaten Rembang guna menciptakan lingkungan ibadah yang lebih bersih dan nyaman. 


Hadirnya Koin NU Digital Rembang semakin menguatkan komitmen untuk memajukan peradaban sesuai semangat Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam membumikan Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama.


Kontributor: M Kurniawan
 


logo