LP Ma’arif PBNU dan UINSA Bakal Gelar Seminar Internasional 1 Abad NU

Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif PBNU) dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya bakal berkolaborasi menggelar seminar internasional memperingati satu abad Nahdlatul Ulama (NU) pada 6 Februari 2023 mendatang.

Sekretaris LP Ma’arif PBNU Harianto Oghie menjelaskan, kolaborasi Ma’arif NU dan UINSA merupakan langkah yang sudah semestinya dilakukan untuk memperkuat pengarusutamaan pembangunan peradaban yang jadi perhatian PBNU.

“Seminar internasional ini adalah langkah strategis yang berusaha dibangun LP Ma’arif NU untuk berkontribusi membangun peradaban bagi dunia bersama dengan UINSA Surabaya sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di negeri ini,” jelasnya, Jum’at (13/01/2023).

Sementara Rektor UINSA Akh Muzakki menyampaikan bahwa kolaborasi Ma’arif NU dan UINSA Surabaya akan menjadi titik awal untuk bersama-sama merumuskan model peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

“UINSA Surabaya segera merealisasikan arahan pemerintah untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) sebagaimana Peraturan Pemerintah (PP). Dalam waktu tidak terlalu lama lagi kita wujudkan,” ungkap Muzakki.

Dalam seminar internasional bertajuk Pendidikan dan Peradaban ini ada juga akan digelar pameran pendidikan, pementasan budaya Indonesia, dan pengumuman pemenang Kompetisi Inovasi Ma’arif (KIM) untuk kategori dan siswa/i kreatif.

Hadir dalam acara pertemuan persiapan seminat tersebut sejumlah pengurus LP Ma’arif PBNU, antara lain: Irfan Nabhani, Yanto Bashri, dan Esti Purwaningsih. Turut hadir pula Pengurus Wilayah LP Ma’arif NU Jawa Timur (Jatim), yaitu Sekretaris LP Ma’arif PWNU Jatim Sunan Fanani dan Bendahara Abdul Mujib.

Sementara dari UINSA hadir Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA M Thohir, Wakil Dekan Acmad Muhibbin Zuhri, dan sejumlah Kepala Sub Bagian (Kasubag) UINSA Surabaya.

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin