Rakernas NU Care-LAZISNU Tegaskan Konsistensi Dukungan bagi Rakyat Palestina
Senin, 9 September 2024 | 09:00 WIB
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Care-LAZISNU 2024 menegaskan dukungan bagi rakyat Palestina. (Foto: dok. NU Care-LAZISNU)
Kendi Setiawan
Penulis
Jakarta, NU Online
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Care-LAZISNU 2024 menegaskan dukungan bagi rakyat Palestina korban genosida Israel. Secara khusus pesan tersebut tersampaikan dalam sesi panel Stand for Palestine: ‘Indonesia, Nahdlatul Ulama, and Solidarity for Palestine di ajang Rakernas, Jumat lalu.
Hadir sebagai pembicara sesi ini adalah Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Ahmed Metani; Direktur Timur Tengah pada Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Ahrul Tsani Fathurrahman; Manajer Kemitraan Regional Asia Tenggara Gazze Destek Dernegi (GDD) Turki, Muhammad Faqihus Syar'i.
Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Ahmed Metani mengungkapkan rasa salut dan terima kasih kepada seluruh hadirin yang terlibat dalam Rakernas LAZISNU. Selain itu dia juga berterima kasih kepada warga dan Pemerintah Indonesia, termasuk warga NU yang selama ini sangat serius memberikan bantuan kemanusiaan serta dukungan kemanusiaan kepada Palestina.
“Di sini saya sangat berterima kasih kepada Nahdlatul ulama yang sudah mengorganisasi atau menyelenggarakan acara ini dan Nahdlatul ulama di sini sudah berada di sisi kami sudah berada di front terdepan juga dan sudah ada di belakang kami, mendorong kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang sudah berupaya meningkatkan kesadaran kepada seluruh masyarakat untuk membantu ataupun memberikan bantuan kemanusiaan serta kepedulian kepada Palestina,” kata Ahmed.
Ahmed Metani menegaskan bahwa sebenarnya persoalan kemanusiaan serta perdamaian adalah hak dari seluruh manusia dan harus dijunjung tinggi, termasuk warga Palestina. Akan tetapi dengan adanya isu-isu politik yang bergejolak, di Israel tidak percaya kepada perdamaian. “Sehingga mereka (Palestina) melakukan tindakan semena-mena,” ujarnya.
Konsisten perjuangkan kemerdekaan Palestina
Masyarakat Palestina, lanjut Ahmed Metani, akan terus melanjutkan perjuangan mencapai kemerdekaan.
“Kami ingin melindungi orang-orang Palestina semuanya. Kami ingin mendapatkan perdamaian, mendapatkan kemerdekaan. Kami juga ingin anak-anak di Palestina itu pergi ke sekolah bahkan sampai ke universitas sebagai layaknya semua orang di dunia ini,” ungkap Metani.
Sayangnya, kata Metani, Israel tidak menginginkan semuanya itu bahkan meskipun sudah ada protes dari berbagai komunitas di seluruh dunia. Belum ada kompromi dari Israel. Sekarang ini sudah ada ratusan ribu pasukan Israel yang menduduki di Tepi Barat. Ratusan dari mereka terus berusaha untuk mengganggu orang-orang di Palestina dan menyerang orang-orang Palestina.
Palestina terus menginginkan solusi mengenai persoalan ini. Resolusi-resolusi telah dimunculkan yang jumlahnya ratusan. Akan tetapi resolusi-resolusi tersebut belum diimplementasikan secara sungguh-sungguh karena adanya sentimen-sentimen negatif.
Ahmed Metani juga menceritakan dirinya pada sekitar dua pekan lalu mengunjungi Jalur Gaza dan menyaksikan banyak sekali kehancuran yang diciptakan Israel. Hal itu semakin membuat orang-orang Palestina tidak nyaman untuk tinggal di sana.
“Mereka menghancurkan seluruh infrastruktur, kemudian universitas-universitas dihancurkan, sarana Listrik, sarana air. Bahkan 80 persen bangunan rusak dan tidak berfungsi. Seluruh infrastruktur di desa bisa dikatakan hancur. Israel menerapkan hukuman kolektif kepada warga Gaza,” beber Metani.
Bantuan NU
Manajer Kemitraan Regional Asia Tenggara Gazze Destek Dernegi (GDD) Turki, Muhammad Faqihus Syar'i memaparkan kerja sama GDD dalam penyaluran bantuan dari warga NU untuk rakyat Palestina dalam beberapa tahap.
“Alhamdulillah kita sudah melaksanakan program-program bantuan dari Mesir yaitu berupa satu truk tepung yang berisi 1.200 karung dengan total berat 30 ton. Alhamdulillah sudah sampai ke Gaza dan disambut oleh tim GDD,” kata Faqih.
Bantuan tersebut juga telah dirasakan dan dinikmati warga Gaza dalam bentuk roti yang diolah dari tepung yang dikirimkan GDD.
“Makanan pokok orang di sana bukan nasi seperti kita ya, mereka makan roti dan ini menjadi sebuah kebahagiaan yang sangat luar biasa untuk mereka,” ujar Faqih.
Bantuan lainnya adalah satu truk paket pangan n berisi 1.452 paket pangan bahan-bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain. Kemudian ada juga satu truk terpal yang digunakan warga Gaza ketika hujan turun.
Faqih mengungkapkan saat ini ada 1,5 juta pengungsi di jalur Gaza yang masih hidup dengan keadaan yang sangat mengiris hati.
“Mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian dengan berbagai macam keterbatasan. Panas dingin harus mereka lalui dengan kondisi yang sangat terbatas. Maka terpal ini alhamdulillah telah membantu mereka ketika hujan terjadi ataupun panas turun di jalur Gaza,” imbuhnya.
Faqih juga mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina secara langsung, sehingga kolaborasi dengan NU Care-LAZISNU dapat terus dilakukan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua