Pustaka

Mengenalkan Ilmuwan Muslim kepada Anak

Selasa, 6 Juni 2017 | 00:48 WIB

Para tokoh atau ilmuwan yang berhasil “mengubah dunia” tidak hanya terlahir dari negara-negara Barat, dan bukan hanya berasal dari orang-orang non-Muslim. Beberapa ilmuwan yang berhasil meninggalkan temuan-temuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia juga berasal dari orang-orang Islam. Ketika kita membuka kembali lembaran sejarah tentang kemajuan umat Islam klasik, di sana kita akan menemukan bahwa Kota Baghdad merupakan pusat segala ilmu yang dinahkodai oleh orang-orang Islam, beberapa ilmuwan Muslim muncul dan meninggalkan beberapa karya. Akan tetapi, pada tahun 1258 Bangsa Mongol menyerang Baghdad, memporak-porandakan segala penjuru Kota Baghdad, perpustakaan dibakar, karya-karya ilmuwan Muslim yang dihasilkan bertahun-tahun pun lenyap seketika, sebagian mereka bawa ke negara-negara Eropa untuk dipelajari. Sebelum peristiwa itu, Eropa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemajuan di dunia Islam.

Beberapa ilmuwan Muslim berikut karya-karya sangat penting untuk kita ketahui, selain menambah wawasan, hal ini juga dapat memacu semangat belajar kita, terutama generasi muda. Ada beberapa penulis yang mengarsipkan beberapa hasil temuan para ilmuwan Muslim dalam sebuah buku, yang bisa dibaca dan dipelajari oleh beberapa kalangan, akan tetapi terkadang tidak dapat dipahami oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Lain halnya dengan buku yang satu ini, buku ini memang didesain dan dirancang khusus untuk anak-anak Muslim. Di dalamnya disertakan aneka macam gambar dengan format full color, sehingga menambah gairah si kecil untuk segera membaca.

Buku ini berisi riwayat hidup 25 tokoh ilmuwan Muslim berikut juga penemuannya dalam berbagai bidang, salah satunya adalah Abu Ali Al-Husayn bin Abdullah bin Sina, yang dikenal dengan Ibnu Sina dan di Barat disebut Avicenna. Ibnu Sina disebut-sebut sebagai gurunya para dokter lewat karyanya yang berjudul al-Qanun fi ath-Thibb, kitab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan segala ilmu kedokteran, saking mujarabnya kitab ini dijadikan rujukan dan dipelajari oleh semua dokter dunia. Pada awalnya, Ibnu Sina ditugaskan untuk mengobati penyakit yang diderita oleh salah satu pejabat di wilayahnya, sang pejabat itu sudah putus asa sebab tidak ada dokter yang bisa mengobatinya, hingga akhirnya Ibnu Sina diberikan kesempatan untuk mencoba mengobati sang pejabat, dan dengan caranya sendiri, Ibnu Sina berhasil menyembuhkan penyakit pejabat itu. Dari peristiwa ini, keahlian Ibnu Sina dalam menyembuhkan penyakit menjadi terkenal, hingga suatu ketika beliau dipanggil untuk mengobati Gubernur Bukhara, Nuh bin Mansur yang sedang jatuh sakit, dan Ibnu Sina pun berhasil menyembuhkannya, atas jasanya beliau dilantik sebagai dokter istana dan diperkenankan untuk menggunakan perpustakaan kerajaan yang menyimpan berbagai karya, (halaman 72-74).

Tidak menutup kemungkinan, ilmu-ilmu kodekteran yang kita pelajari saat ini—salah satunya—merupakan warisan dari sang Guru Dokter, sehingga dengan hal ini kita akan tahu bahwa mayoritas dokter yang ada di dunia ini—secara tidak langsung—berguru kepada orang Islam. Dan sayang sekali ketika kita dan generasi kita tidak tahu tentang hal yang luar biasa ini.

Selain Ibnu Sina yang terkenal dalam ilmu kedokteran, ada juga ilmuwan Muslim yang berhasil meninggalkan temuan yang sangat bermanfaat bagi seluruh manusia, yaitu Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, beliau berhasil menemukan angka “nol”. Sepintas memang terlihat sepele, akan tetapi coba kita bayangkan bagaimana kita bisa membuat angka puluhan, ratusan, ribuan, atau jutaan, tanpa adanya angka nol. Lewat buku pertamanya al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan), al-Khawarizmi  memperkenalkan angka nol. Dengan diperkenalkannya angka nol, kesulitan bisa diatasi dan permasalahan pun berhasil dipecahkan, angka nol merupakan sumbangan tersebar dalam dunia “hitung-menghitung” (matematika). Dunia patut berterima kasih pada ilmuwan yang satu ini, karena dengan adanya angka nol, bilangan 217 dan 2017 berhasil dibedakan, (halaman 12-13).

Generasi kita selayaknya tahu bahwa orang Islam itu tidak jumud, statis, dan apalagi bodoh, para ilmuwan yang berhasil mengubah dunia juga terlahir dari Islam, dan sebagian terkumpul dalam buku “Ilmuwan Muslim Pengubah Dunia” ini, dengan bahasa yang sangat sederhana, padat, dan ringkas, Norwita Ariany menghadirkan buku ini khusus dibaca oleh anak-anak Muslim.

DATA BUKU
Judul : Ilmuwan Muslim Pengubah Dunia
Penulis : Norwita Ariany
Penerbit : Mizan
Cetakan : -
ISBN : 978-602-2421-505-2
Tebal : 116 halaman
Peresensi: Saiful Fawaitm,  mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Sumenep