Venezuela, NU Online
Presiden Venezuela Hugo Chavez, Rabu memerintahkan misi pengabar injil Suku Baru AS yang bekerja dengan kelompok-kelompok pribumi untuk meninggalkan negara itu setelah menuduh mereka sebagai "penyusupan imperialis" dan mata-mata.
Chavez, mantan anggota pasukan payung, yang mengatakan revolusi sosialisnya melawan pengaruh AS, menangguhkan izin misionari asing Agustus setelah pengabar injil AS Pat Robertson mengimbau Washington untuk membunuh pemimpin sayap kiri itu. Robertson kemudian meminta maaf.
<>"Saya telah memberikan perintah itu, Suku-Suku Baru, apa yang disebut Suku-Suku Baru, harus meninggalkan Venezuela. Ini adalah benar-benar penyusupan imperialis, yang membuat saya malu," kata Chavez yang mengenakan seragam militer dan baret merah.
"Ini adalah penyusupan imperialis, CIA , mereka mengumpulkan informasi penting dan strategis, disamping itu mereka juga mengeksploitir penduduk pribumi kita," katanya. "Kita tidak ingin memperlakukan mereka dengan kasar, tapi hanya memberikan mereka waktu untuk berkemas-kemas dan pulang."
Ia tidak mengatakan kapan misi itu akan meninggalkan Venezuela dan tidak mengungkapkan bukti tuduhan-tuduhannya. Chavez, yang dipuji oleh para pendukungnya karena memperjuangkan kaum miskin, mengemukakan hal itu dalam satu acara di Negara bagian Apure untuk menyerahkan tanah, traktor dan kredit untuk membantu kelompok pribumi.
Misi Suku Baru yang berpusat di Florida, sebuah kelompok pengabar injil yang melatih dan mengkoordinasi misi-misi untuk mengajar di daerah-daerah terpencil, memiliki 160 pengabar injil di Venezuela yang bekerja dengan 12 kelompok pribumi, kata Situsnya.
Pengumuman itu dikeluarkan beberapa hari setelah Robertson, seorang pemimpin konservatif Kristen yang mendukung Presiden AS George W.Bush yang mengecam Chavez, menuduh dia mendanai Osama bin Laden dan berusaha memperoleh bahan atom dari Iran. "Para pejabat Venezuela menolak tuduhan-tuduhan baru itu sebagai " tak masuk akal."
Chavez sering menuduh Washington berusaha menggulingkan atau membunuhnya. Para pejabat AS membantah tuduhan itu sebagai sembarangan, retorika untuk mencari kepopuleran, tapi mengatakan pemimpin Venezuela itu bekerjasama dengan Presiden Kuba Fidel Castro untuk merusak demokrasi rejional.
Kendatipun hubungan politik yang tegang dan saling kecam tidak membuat Venezuela, ekporter nomor lima minyak dunia, menghentikan penjualan sebagian besar minyaknya ke AS.
(atr/cih)
Terpopuler
1
Keutamaan Puasa Syaban Menurut Syekh Nawawi al-Bantani
2
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah
3
Khutbah Jumat: Jagalah Lisan supaya Tidak Menyakiti Orang Lain
4
Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih Teman
5
Khutbah Jumat: Manusia sebagai Makhluk Sosial, dan Perintah untuk Saling Mengenal
6
Data Hilal Penentuan Awal Bulan Syaban 1446 H
Terkini
Lihat Semua