Kerja Sama NU-Muhammadiyah Diperlukan untuk Berantas Radikalisme
Rabu, 2 September 2009 | 21:40 WIB
Kerja sama antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Muhammadiyah sangat diperlukan untuk memberantas radikalisme atau paham ekstrim, yang merupakan “habitat terorisme”, kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono.
“Karena terorisme adalah aliran yang berhuluan ekstrim," kata Hendropriyono di sela-sela pengkajian Ramadhan Nasional bertema terorisme di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (2/9).<>
Menurutnya, pembersihan komunitas Islam dari ajaran ektrim bisa dipercepat dengan peran aktif NU dan Muhammadiyah melalui jalur pendidikan, yakni mengaktifkan amal dan memperbaiki amal baik di lingkungan sekolah maupun pengajian.
Metode itu diyakini lebih mampu memberikan pemahaman yang benar mengenai ajaran agama kepada pada generasi muda. Harapannya, paham ektrim sedari awal dapat dikikis dan pada kader pengikutnya dapat diselamatkan sebelum mereka terjebak pada aksi-aksi terorisme.
"Kita perlu mobilisasi para kader untuk melakukan klarifikasi terhadap manhaj (aliran) kita, jadi memberikan pencerahan terhadap modernitas," jawabnya. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua